Skip ke Konten

Enam Gagasan Menag RI untuk Pemberantasan Korupsi di Indonesia

14 Desember, 2024 oleh
Humas IAIN Parepare

Humas IAIN Parepare --- Menteri Agama (Menag), Prof. K.H. Nasaruddin Umar menyampaikan enam gagasan utama dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Dalam sebuah acara di Jakarta, Menag menekankan pentingnya pendekatan spiritual dan nilai-nilai agama untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya korupsi.

1. Dari Mitos ke Etos

Menag Nasaruddin memaparkan bahwa agama harus menjadi landasan utama dalam membangun etos masyarakat yang bebas dari korupsi. “Semakin dekat umat dengan ajaran agama, semakin aman negeri ini,” ujarnya. Ia mengajak masyarakat untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual ke dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan agama bukan sekadar mitos, tetapi panduan moral yang nyata.

2. Korupsi sebagai Musuh Bersama

Menag mengusulkan agar korupsi dijadikan musuh bersama, sebagaimana kejahatan publik lainnya. Ia menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat terhadap gratifikasi dan berbagai bentuk penyimpangan lainnya, termasuk kolusi dan nepotisme.

3. Memulai dari Kementerian Agama

Komitmen Menag untuk memberantas korupsi dimulai dari internal Kementerian Agama. Salah satu langkah konkret adalah penerapan kebijakan pertemuan daring untuk menghemat anggaran perjalanan dinas. Dalam waktu satu bulan, anggaran perjalanan dinas berhasil ditekan hingga 50 persen.

4. Kesadaran Hak dan Keberkahan

Gagasan keempat menekankan pentingnya hidup sesuai hak yang dimiliki. “Segala sesuatu yang tidak berkah, tidak akan bermanfaat,” kata Menag. Ia mengingatkan bahwa keserakahan hanya akan membawa ketidaktenangan dalam hidup.

5. Melahirkan Generasi Berprinsip dan Jujur

Menag menekankan pentingnya membangun generasi yang kokoh dalam prinsip dan jujur, sebagaimana dicontohkan dalam Al-Qur’an. “Kita membutuhkan generasi yang kuat dan amanah,” ujarnya.

6. Keteladanan sebagai Kunci

Menag menutup paparannya dengan menegaskan pentingnya keteladanan dalam pemberantasan korupsi. Ia mengajak pemimpin dan masyarakat untuk menjalankan apa yang mereka ucapkan. “Kita bukan malaikat, tapi jangan menjadi iblis,” tegasnya.

Menag berharap pendekatan spiritual dan integritas dapat menjadi solusi jangka panjang dalam membangun Indonesia yang bebas dari korupsi. “Yang kita cari bukan banyaknya, tetapi keberkahannya,” tutupnya.



Sumber : Humas Kemenag RI.

di dalam Berita
Humas IAIN Parepare 14 Desember 2024
Label
Arsip