IAIN Parepare-Jumat (30 April 2021) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) gelar rapat koordinasi antara pimpinan fakultas dan pengurus koperasi SIYAGA. Rapat dihadiri Dekan Dr. Muhammad Kamal Zubair, M.Ag dan Kabag TU Naharuddin, S.Pd. M.Pd., sedangkan pengurus dari koperasi SIYAGA hadir Ketua pengurus Muhammad Satar, M.M., Sekretaris Nurfadhillah dan Bendahara Indriyani. Rapat pertemuan ini berlangsung di ruang seminar lantai 1, pukul 09.30- 11.30.
Dalam pengantarnya, Dekan FEBI Dr. Muhammad Kamal Zubair, M.Ag. mengatakan rapat ini dilaksanakan dalam rangka koordinasi antara pimpinan FEBI dan pengurus Koperasi SIYAGA. Agenda utamanya adalah evaluasi setelah satu tahun dibentuk. “Setelah dibentuk pada Januari 2020 lalu, kegiatan sebenarnya sudah diprogramkan dan beberapa persiapan sudah dilakukan oleh anak-anak kita seperti setting ramah tamah, sudah survei tempat di gedung S untuk lokasi Koperasi SIYAGA. Namun pada bulan Maret 2020, kegiatan tertunda karena kita memasuki pandemi dan lockdown,” ujar Dekan FEBI.
“Di awal pembentukan kita masih mencari bentuk apakah koperasi mahasiswa atau koperasi pegawai/dosen di lingkup FEBI. Pengurus menyasar mahasiswa dan koperasinya adalah serba- usaha,” tambah Kamal Zubair.
“Koperasi SIYAGA memang menjadi salah satu strategi pengembangan fakultas. Sumber dana bukan berasal dari dana fakultas melainkan simpanan pokok dan simpanan wajib,” kata Sekretaris Nur Fadhillah. Pada awal pembentukan SIYAGA, simpanan pokoknya sejumlah Rp. 30.000 dan simpanan wajib Rp. 10.000. Dana simpanan itu dan juga beberapa vendor yang sudah menyatakan kesediaan untuk kerja sama yang nantinya akan kami buat koperasi sederhana dan tersedianya ruang mini kantin. Beberapa vendor sudah menyatakan minatnya untuk bekerja sama.
“Ada banyak masukan di sekitar FEBI tidak ada kantin. Ada dosen yang jika ada jeda ngajar dan butuh minum, harus keluar dulu. Mahasiswa juga demikian, sehingga mereka harus keluar-masuk kampus,” ungkap Nurfadhillah.
Terkait izin, menurut Muhammad Satar, M.M., secara legal formal SIYAGA belum berbadan hukum namun keberadaannya sudah diketahui dan diakui oleh Dinas Koperasi Kota Parepare.
“Secara teritorial, Koperasi SIYAGA ini sudah diakui keberadaanya oleh Dinas Koperasi Kota Pareapare, dan setelah berkembang 2 tahun nanti akan dibuatkan badan hukumnya melaui akta notaris,” terang Satar.
Sementara itu, Kabag TU Naharuddin, S.Ag. M.Pd mengatakan perlu juga dipertimbangkan produk simpan-pinjam di Koperasi SIYAGA. Dosen FEBI adalah segmen utama yang ditargetkan untuk bergabung tinggal sosialisasinya kepada para dosen. Kabag TU berpesan kepengurusan perlu ditata dengan baik dan tidak jalan di tempat. Selain itu, perlu juga ada prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan agar koperasi bisa berkelanjutan.
30 April, 2021
by
webadmin1
in News
webadmin1
April 30, 2021
Rapat Pengurus SIYAGA FEBI, Rancang Koperasi Serba Usaha