Humas IAIN Parepare — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menyelenggarakan wisuda lulusan Sarjana dan Magister periode pertama tahun 2021, Rabu, 24/3/2021 di gedung Auditorium. Acara wisuda ini diikuti oleh 638 orang wisudawan dan wisudawati. Sebanyak 156 orang dari Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, 154 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 103 dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, 138 orang dari Fakultas Tarbiyah dan 87 dari program Magister Pascasarjana.
Muh. Taufik Syam selalu panitia, divisi acara menjelaskan bahwa seluruh rangkaian acara disusun dengan mengikuti protokol kesehatan. Menurutnya, daya tampung gedung auditorium yang mencapai 2.500 orang disesuaikan dengan aturan pemerintah pada masa pandemik Covid -19 yaitu maksimal 30%. Sehingga acara wisuda ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti 306 wisudawan, sesi kedua diikuti 316 wisudawan dan sisanya mengikuti wisuda secara online.
“Mulai dari kedatangan wisudawan sampai meninggalkan kampus diberlakukan protokol kesehatan. Mereka harus menggunakan masker dan ficefield, membawa hand sanitizer, jaga jarak, cuci tangan, dan ukur suhu badan sebelum masuk ke ruangan. Di dalam ruangan, jarak mereka diatur dan tidak diperkenankan berkerumun,” jelas Taufik.
Banyak acara wisuda pada masa normal dihilangkan, lanjut Taufik, misalnya tidak ada proses jabat tangan dengan Rektor dan anggota senat, orang tua wisudawan tidak diundang dan hanya mengikuti acara wisuda melalui aplikasi zoom. Ramah tamah wisudawan juga tidak digelar oleh fakultas, seperti yang biasa digelar tahun-tahun sebelumnya.
Meski pun demikian, acara wisuda tetap berlangsung sakral. Hal tersebut terlihat pada beberapa sesi, yaitu sesi acara pengukuhan, sesi perpidahan tali toga oleh Rektor. Beberapa wisudawan tidak kuasa menyembunyikan kegembiraan dan keharuannya.
Terlebih pada saat video dan lagu ibu yang dipersembahkan oleh tim penyanyi dari ormawa Animasi yang ditayangkan melalui videotron. Bukan hanya wisudawan yang terlihat sedih dan meneteskan air mata, hampir semua anggota senat hanyut dalam sedih. Bahkan mata Rektor terlihat memerah dan berkaca-kaca.
Video dan lagu ibu merupakan kejutan dari panitia. “Sengaja lagu ini kami tampilkan untuk mengingatkan kepada wisudawan bahwa gelar pendidikan yang diraihnya merupakan perjuangan dari kedua orang tua. “Tidak ada orang tidak menangis mendengar lagu ini. Itu pertanda bahwa perjuangan orang tua harus tetap diingat sepanjang hidup,” kata Rektor diakhir penayangan video dan lagu ibu.
25 March, 2021
by
webadmin1
in News
webadmin1
March 25, 2021
Patuhi Prokes; Wisuda Berlangsung Sakral, Sejumlah Wisudawan Meneteskan Air Mata