LP2M IAIN Parepare Gelar ToT Moderasi Beragama
Humas IAIN Parepare — Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LP2M) IAIN Parepare melakukan kegiatan ToT Moderasi Beragama tahun 2022. Narasumber yang dihadirkan berjumlah dua orang. Pertama Kepala Balai Litbang Makassar Dr. H. Saprillah, S.Ag., M.Si dan Kedua H. Herry Budhie Hartono, S.Sos, M.Si, staf ahli Menteri Agama RI.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di flyover Rektorat IAIN Parepare mulai kamis (1/12/2022) hingga Jumat (2/12/2022).
Kegiatan yang berlangsung dua hari itu diikuti peserta yang hadir berasal dari dosen senior dan juga dosen-dosen baru dari PPNPN angkatan 2021.
Rektor IAIN Parepare, Dr Hannani menyampaikan pentingnya ToT moderasi beragama ini diikuti. Terutama untuk dosen dan tenaga kependidikan. Karena tujuan ToT moderasi beragama ini, kata Hannani, agar peserta bisa menjelaskan dan menerangkan serta menjawab pertanyaan tentang moderasi beragama kepada mahasiswa dan masyarakat luas.
“Kami berharap tahun depan semakin banyak dosen yang ikut kegiatan moderasi beragama sehingga muatan-muatan moderasi beragama bisa dibawakan pada saat proses perkuliahan,” tutur Hannani.
Ketua LP2M IAIN Parepare, M Ali Rusdi mengatakan, kegiatan ini melebih target jumlah dosen yang ToT terkait dengan moderasi beragama. “Kepala pusat moderasi beragama menargetkan 150 peserta untuk tahun 2022 dan yang sudah di ToT sudah melebihi target yang telah ditentukan,” katanya.
Ia menargetkan, tahun 2023 mendatang bisa terbit buku-buku chapter berkaitan tentang moderasi beragama.
“Ini penting sekali dalam menambah wawasan seputar moderasi bergama terutama kepada kalangan mahasiswa,” terang Ali Rusdi.
H. Saprillah membawakan materi berjudul “moderasi beragama : Dari Wacana Negara ke Wacana Publik”.
Dalam penyampaiannya, Saprillah mengatakan pelatihan ToT moderasi beragama jika diikuti dengan seksama, maka sama sekali tidak ada doktrin. Yang banyak adalah alat analisis yang bisa mengungkit perubahan sosioligis di masyarakat.
“Dalam forum ini kita perlu membuat banyak diskusi tentang kemungkinan-kemungkinan yang dihadapi langsung di tengah masyarakat seputar moderasi beragama dan bagaimana menjawab pertanyaan yang muncul sehingga kita dapat memberikan solusi tepat nantinya,” tutur Saprillah.
Herry Budhie Hartono membawakan materi wawasan kebangsaan sebagai landasan moderasi dalam bingkai NKRI menyerukan agar membuka pemikiran.
“Karena pemikiran dan paham orang beda-beda. Dakwah harus dilakukan dengan lembut. Karena itu dibutuhkan banyak inovasi sebagai dosen, jadi pendidik harus bisa memberi contoh dan menjadi contoh. Karena pendidik adalah the best leadership is the leadership by example,” jelas Herry. (fzs/alf)
LP2M IAIN Parepare Gelar ToT Moderasi Beragama