Jelang Ramadhan, DWP IAIN Parepare Berbagi Sembako

Humas IAIN Parepare – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Parepare menggelar bagi-bagi sembako di sejumlah ruas jalan protokol di Kota Parepare, Jumat, 9/4/2021. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk kebahagiaan menyambut bulan suci Ramadhan dengan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan dan sasaran utamanya adalah tukang-tukang becak yang mangkal di sepanjang jalan yang dilalui.

Program bagi-bagi sembako ini dipimpin langsung oleh Ketua DWP IAIN Parepare, St. Muliani Ahmad bersama sejumlah pengurus lainnya. Star dari kantor DWP di kampus IAIN Parepare, rombongan DWP mengerahkan 2 mobil yang penuh dengan paket sembako. Mereka menelusuri jalanan, mulai dari jalan Laupe, jalan H.M. Arsyad sampai ke kota Parepare.


Setiap melalui pangkalan becak dan ojek, rombongan DWP IAIN Parepare membagi-bagikan secara langsung puluhan paket sembako yang berisi 5 kg beras, 1 liter minyak dan 2 liter gula pasir. Menerima paket sembako tersebut, nampak jelas kebahagiaan di wajah para tukang becak dan ojek. Mereka menerima reski yang tidak pernah diduga-duga sebelumnya.

“Ada kebahagiaan tersendiri menyaksikan wajah ceria para tukang becak menerima secara langsung paket sembako dari DWP IAIN Parepare. Meski nilainya kecil, namun hal tersebut tentunya menjadi hal yang sangat berharga bagi orang yang betul-betul membutuhkan” kata salah satu anggota DWP IAIN Parepare yang ikut dalam rombongan bagi-bagi sembako..

Demikian halnya dengan Ketua DWP IAIN Parepare, St. Muliani Ahmad. Istri Rektor IAIN Parepare ini mengungkapkan rasa bahagia sekaligus memberikan apresiasi atas kegiatan bagi-bagi sembako tersebut. “Saya ucapkan banyak terima kasih ibu-ibu yang telah meluangkan waktunya untuk bersama-sama kita berbagi kepada yang berhak menerima, mudah-mudahan berkah dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT” paparnya.

“Jelang masuknya Ramadhan, saya selaku ketua DWP IAIN Parepare memohon maaf atas segala salah dan khilaf baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja karena manusia tidak ada yang sempurna”, ungkapnya.

Penulis : Nurwina Ishak