Humas IAIN Parepare– Ma’had Al-Jami’ah adakan Sekolah Moderasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 7 sampai 20 Desember 2021 di masjid Alwasilah IAIN Parepare. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah seluruh Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Parepare. Kegiatan Sekolah Moderasi tersebut menghadirkan pemateri-pemateri yang handal dan mumpuni.
“Dengan mengundang pemateri-pemateri yang mumpuni, diharapkan semua Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah dapat belajar dengan baik dan dapat menerapkan semua yang didapatkan,” tutur Direktur Ma’had Al-Jami’ah IAIN Parepare.
Program ini merupakan bentuk pembinaan dan penguatan pemahaman terkait Agama Islam. “Melalui sekolah moderasi ini, peserta akan memperoleh dan mendalami materi-materi ke-Islaman dari tiga aspek, yaitu nash, akidah, dan fiqih (syariat),” ungkap Muh. Taufiq Pabbajah, pengurus Ma’had Al-Jamiah yang ditemui disela-sela kegiatan, Rabu (9/12/2021).
Peserta akan memperoleh pengetahuan bagaimana memahami teks-teks nash, implikasi pemahaman teks terhadap mazhab.
Peserta juga akan dibekali pengetahuan terkait moderasi dari akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah dengan mengenal dan memahami mazhab-mazhab teologi, konsep al- Kasb, Sifatullah, konsep tawassul dan tabbaruk, dan lain-lain.
Sementara pada aspek Fikih, peserta akan disuguhkan materi tentang interlasi nalar dan wahyu dalam perspektif maqshid al-Syariah. Mereka akan diajak mendalami tentang Maziyyah Mazahib al- Arba’ah, Ushul Fikih, Konstruksi Maqashid al- Syariah, Muamalah Muasarah, Formalisasi Negara Islam, Uqubah Islamiyah dan Fikih Tradisi. “Materinya cukup lengkap,” lanjut Taufik.
Sementara itu, Muhammad Majdy Amiruddin selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa yang melatarbelakangi Ma’had Jamiah menggelar Sekolah Moderasi Beragama adalah adanya kekhawatiran terhadap penyebaran pemikiran radikal yang berpotensi menyusup di kalangan mahasiswa, termasuk mahasantri Ma’had Al-Jamiah.
“Kehidupan mahasiswa di asrama Ma’had dengan berbagai macam perbedaan latar belakang sangat rawan disusupi pemikiran dan pemahaman radikal. Baik dari kelompok ekstrim berhaluan liberal yang mengabaikan teks (Nash) mau pun dari kelompok ekstrimis agama yang tunduk (kaku) terhadap teks (Nash). Kegiatan tersebut bertujuan membentengi mahasiswa dari pemikiran radikal seperti itu,” tegasnya.
Narasumber yang dihadirkan sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut didatangkan dari berbagai latar belakang. Ada yang berasal dari akademisi, pesantren dan organisasi Islam, seperti MUI, ICMI, Muhammadiyah dan NU. (Ra/Tin)
15 December, 2021
by
webadmin1
in News
webadmin1
15 December, 2021
Gelar Sekolah Moderasi, Ma’had Al-Jami’ah Hadirkan Pemateri Handal