Temu Alumni Fakshi: Kesuksesan Bukan Hanya Jadi PNS, Harus Kreatif

31 August, 2024 by
Irmawati

Humas IAIN Parepare -- Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare menyelenggarakan Temu Alumni dan Tracer Study pada Jumat, 30 Agustus 2024. Acara ini berlangsung di Gedung Seni, IAIN Parepare, dengan mengangkat tema "Merajut Tali Silaturahmi, Menguatkan Peran Alumni dalam Pembangunan Hukum Islam di Era Digital."

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting di lingkungan IAIN Parepare, seperti Direktur Mahad Al-Jamiah Budiman, MHI, Wakil Dekan 1 Dr. Aris, Wakil Dekan 2 Dr. Fikri, Kabag Fakshi Nurmi, dan empat kaprodi dan sejumlah Dosen Fakshi. Turut hadir Kepala Pusat Pengembangan Mutu, Karir Mahasiswa dan Alumni, Mahyudin, M.A.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakshi, Dr. Rahmawati, M.Ag mengatakan, di akhir 2024 ini, ada 140 mahasiswa yang resmi menjadi sarjana hukum di Fakshi.


“Perasaan saat ini pasti berbeda, karena status kalian telah berubah dari mahasiswa menjadi alumni,” ungkap Rahmawati di depan alumni.


Ia juga menekankan pentingnya penguasaan keterampilan 4 K yakni berpikir kritis (critical thinking), kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Menurutnya, alumni Fakshi harus terus aktif berkomunikasi untuk memperoleh informasi terkait pekerjaan atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.


Kepala Pusat Pengembangan Mutu, Karier Mahasiswa dan Alumni IAIN Parepare, Mahyuddin, menjelaskan bahwa tingkat keterserapan alumni di dunia kerja sangat berpengaruh pada penilaian akreditasi program studi. "Semakin banyak alumni yang terserap di dunia kerja, semakin baik penilaian dari asesor. Fakshi sendiri saat ini sedang mempersiapkan akreditasi tiga prodi,” jelas Mahyuddin.

Ia juga mengajak para alumni untuk tidak berkecil hati jika belum menjadi pegawai negeri sipil (PNS). "Bekerja di perusahaan swasta atau berwirausaha juga merupakan pekerjaan yang dihargai. Bahkan membantu usaha orang tua di sektor pertanian atau perikanan juga dihitung sebagai pekerjaan," katanya.


Lebih lanjut, Mahyuddin menambahkan bahwa LPM (Lembaga Penjaminan Mutu) juga mendampingi alumni yang ingin melanjutkan studi. Salah satu alumni Fakshi, ungkap Mahyuddin yakni Aslamsyah, saat ini sedang mempersiapkan diri untuk studi lanjut ke luar negeri berkat kemampuan Bahasa Inggris yang mumpuni. "Kami juga menawarkan biaya kuliah terjangkau untuk alumni yang ingin melanjutkan studi di Pascasarjana IAIN Parepare dengan UKT sekitar Rp2,5 juta per semester," tambahnya.


Program menyapa alumni juga sedang digalakkan untuk memudahkan koordinasi di masa depan. Mahyuddin mengingatkan para alumni agar tetap berada di grup WhatsApp kampus, karena banyak informasi penting, seperti lowongan kerja dan beasiswa, yang akan dibagikan melalui grup tersebut.


Ketua Panitia Temu Alumni, Wirani, mengumumkan nama-nama alumni terbaik dari masing-masing prodi, yaitu Zulfiani Syamsul (Hukum Pidana Islam - HPI, IPK 3,95), Fitri Anggraini Ningrum (Hukum Ekonomi Syariah - HES, IPK 3,90), Nur Awaliyah (Hukum Keluarga Islam - HKI, IPK 3,95), dan Muhammad Aditya Syahputra (Hukum Tata Negara - HTN, IPK 3,90).


Muhammad Aidil S., perwakilan dari mahasiswa prodi HES, menyampaikan kesan dan pesan selama kuliah di IAIN Parepare. Demisioner Ketua DEMA Fakshi ini berhasil menyelesaikan studinya dalam 3 tahun 8 bulan meskipun aktif berorganisasi. Ia mengaku awalnya tidak berniat kuliah di IAIN Parepare, namun kini merasa bersyukur atas pengalaman dan pelajaran berharga yang didapat.


Eka Novianti Wahyu, alumni HPI, juga berbagi cerita tentang dinamika kuliah di tengah pandemi Covid-19. “Kami sering disebut sebagai angkatan Corona karena dua semester perkuliahan dilaksanakan secara daring. Meskipun demikian, kami tetap bisa menyelesaikan studi dengan baik. Terima kasih kepada para dosen dan pimpinan Fakshi yang telah membimbing kami,” tutup Eka. (Irm/alf)

in News
Irmawati 31 August, 2024
Tags
Archive