Humas IAIN Parepare -- Langit Parepare siang itu terasa teduh, seakan turut menyaksikan momen penuh makna di ruang seminar Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare. Jumat, 24 Januari 2025, sebanyak 60 mahasiswa dari empat program studi diyudisium dalam dua tahap. Wajah-wajah mereka memancarkan kebahagiaan dan tekad, meski tak sedikit yang tampak merenung, mengenang perjalanan panjang di bangku kuliah.
Dekan Fakshi, Dr. Rahmawati, memberikan sambutan yang menyentuh hati. “Yudisium ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab besar yang harus kalian emban. Ilmu yang telah kalian dapatkan adalah amanah yang harus diamalkan di tengah masyarakat. Jaga nama baik almamater dan jadilah teladan di mana pun kalian berada,” pesannya. Kata-kata itu terasa seperti bekal terakhir dari seorang ibu kepada anak-anaknya yang akan merantau jauh.
Acara yudisium berlangsung khidmat dengan kehadiran para wakil dekan, kepala program studi, kepala bagian, serta staf administrasi Fakshi. Para lulusan, yang terdiri atas 33 laki-laki dan 27 perempuan, berasal dari berbagai program studi: Hukum Keluarga Islam (11 mahasiswa), Hukum Ekonomi Syariah (9 mahasiswa), Hukum Pidana Islam (24 mahasiswa), dan Hukum Tata Negara (16 mahasiswa).
Muhammad Fajar, lulusan Program Studi Hukum Pidana Islam (HPI), berbicara atas nama rekan-rekannya. Ia mengenang dinamika yang ia lalui selama berkuliah. “Empat tahun yang penuh perjuangan, tapi di sini saya belajar banyak hal—tentang ilmu, kehidupan, dan bagaimana bersikap sebagai pribadi yang lebih baik. Terima kasih kepada dosen dan staf yang telah membimbing kami. Pesan saya kepada teman-teman, mari kita jaga nama baik Fakshi dan jadikan ilmu kita sebagai alat untuk berkontribusi di masyarakat,” ucapnya dengan nada penuh tekad.
Kepala Program Studi (Kaprodi) Hukum Keluarga Islam (HKI), Hj. Sunuwati, menyampaikan harapan agar lulusan HKI menjadi solusi di tengah persoalan keluarga di masyarakat. “Para lulusan HKI kami harapkan mampu menjadi konsultan dan mediator dalam berbagai persoalan hukum keluarga. Kalian telah dibekali dengan ilmu yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan dan agama,” ungkapnya.
Kaprodi Hukum Pidana Islam (HPI), Andi Marlina, menekankan pentingnya kepekaan sosial bagi lulusan HPI. “Mahasiswa HPI di Fakshi dibentuk untuk memiliki kecakapan dalam memahami hukum pidana dari perspektif syariah. Semoga kalian mampu menjadi pelopor keadilan yang tetap berpegang pada nilai-nilai Islam,” ujarnya penuh semangat.
Dr. Syafaat Anugrah Pradana, Kaprodi Hukum Tata Negara (HTN), berharap lulusan HTN mampu menjadi garda terdepan dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik. “Ilmu yang kalian dapatkan tentang sistem ketatanegaraan adalah kunci untuk mewujudkan tata pemerintahan yang lebih adil dan transparan. Jangan lelah berkontribusi, sekecil apa pun peran kalian di masyarakat,” katanya dengan optimisme.
Rustam M. Pikahulan, Ketua Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), juga memberikan pesan mendalam. “Para lulusan HES adalah agen perubahan di sektor ekonomi. Dalam era globalisasi, prinsip ekonomi syariah menjadi solusi atas krisis moral dalam dunia ekonomi. Jadikan ini sebagai motivasi untuk terus berkarya di bidang kalian,” ujarnya.
Di penghujung acara, satu per satu mahasiswa meninggalkan ruang seminar dengan langkah mantap. Momen itu adalah pertemuan antara masa lalu yang penuh perjuangan dan masa depan yang penuh harapan. Setiap lulusan membawa cerita dan impian masing-masing, namun semua berangkat dari tempat yang sama: Fakshi, tempat mereka belajar tentang ilmu, kebijaksanaan, dan arti pengabdian.
Hari itu, tak ada perayaan besar atau kemegahan berlebihan. Namun, dalam keheningan dan doa yang dipanjatkan, tersimpan janji untuk terus berjalan dengan membawa nama baik almamater tercinta. Fakshi IAIN Parepare telah mengukir babak baru dalam hidup 60 mahasiswanya, mengantarkan mereka ke dunia nyata dengan bekal ilmu dan nilai-nilai kebaikan. (alf)
Yudisium 60 Mahasiswa Fakshi IAIN Parepare: Dari Kampus ke Jalan Pengabdian