Skip ke Konten

Supervisi Mahasiswa Calon Penerima KIP Kuliah, Rektor Tembus Kaki Gunung Latimojong

25 November, 2020 oleh
webadmin1

Supervisi Mahasiswa Calon Penerima KIP Kuliah, Rektor Tembus Kaki Gunung Latimojong
Humas IAIN Parepare — Untuk memastikan penyaluran KIP Kuliah tahun 2020 tepat sasaran, Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan melakukan supervisi untuk memastikan kebenaran data hasil survey dan wawancara dengan mahasiswa calon penerima yang dilakukan oleh tim seleksi beberapa hari lalu. Hari ini, Kamis, 27/11/2020 Rektor melakukan supervisi ke desa Latimojong kecamatan Buttu Batu kabupaten Enrekang.


Desa Latimojong adalah salah satu desa binaan IAIN Parepare sejak tahun 2015. Jaraknya sekitar 60 km dari kota Enrekang dan terletak di kaki gunung Latimojong. Gunung Latimojong adalah gunung tertinggi di pulau Sulawesi dan dijuluki atap Sulawesi dengan ketinggian mencapai 3.478 Mdpl. Bagian utara gunung Latimojong berbatasan dengan kabupaten Luwu. Desa Latimojong merupakan jalur pendaki untuk naik ke puncak gunung Latimojong.

Untuk mencapai desa Latimojong sendiri, kita harus melawati medan yang menantang karena jalanannya yang ekstrim. Meski pun jalanan sudah dibeton. Karena ruas jalan yang sempit, menanjak tajam dan berada di jurang yang sangat dalam, maka butuh nyali besar dan keberanian untuk melewatinya. Skill dan pengalaman menyetir mobil di medan ekstrim juga dibutuhkan untuk melewati jalur tersebut.


Dalam kunjungan supervisinya, Rektor didampingi Wakil Rektor bidang kemahasiswaan, H. Muhammad Saleh, Kasubbag Administrasi Akademik, Sunandar dan Kasubag Kerjasama dan Humas, Suherman Syach. Rombongan Rektor meninggalkan kota Parepare pukul 06.00 wita dengan mengendarai mobil Katana milik Rektor yang distir oleh Rektor sendiri. Sebelum jam delapan, mereka sudah tiba di kota Enrekang.

“Kami tiba sebelum pukul delapan di kota Enrekang dan singgah sejenak sarapan di sana, lalu melanjutkan perjalanan,” ungkap Sunandar saat dihubungi. Ditanya mengenai perjalanannya ke Latimojong, Sunandar menghela nafas sejenak lalu bercerita. “Ini perjalanan saya yang luar biasa. Barusan saya melewati jalanan yang sangat ekstrim. Sepanjang jalan, mobil hanya menanjak dan mendaki dengan jalanan yang berkelok tajam seperti angka delapan. Disisi jalanan, ada jurang yang dalam tak berujung. Jika kita menengok ke bawah, sepertinya kita berada dititian. Sedikit saja terpeleset pasti terjatuh,” ungkapnya.

Cerita Sunandar ini dibenarkan Kasubag KHM. “Betul pak, sangat ekstrim. Perlu nyali dan keberanian luar biasa melewati jalanan itu. Dan rupanya, pak Rektor berani melakukannya. Bapak sendiri yang membawa dan menyetir mobil Katana yang dinamakannya “Agil” dengan sangat sempurna. Saya hanya berteriak sedikit tegang jika kita melalui jalanan tanjakan dengan belokan tajam,” kata Suherman. “Saat masuk di desa Latimojong, kampung itu masih diselimuti kabut tebal, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10.00 siang,” tambahnya.

Dalam kunjungan supervisi ini, Rektor menyambangi dan menemui orangtua mahasiswa di 4 dusun di desa Latimojong, yaitu dusun Angin-Angin, dusun Wai-Wai, dusun Rente Lemo, dan dusun Karangan. Rektor langsung berdialog dan menyaksikan langsung kondisi rumah dan keluarga mahasiswa. “Kami ingin memastikan bahwa mereka yang telah diverifikasi oleh panitia sudah sesuai dengan fakta di lapangan. Agar KIP Kuliah yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan peruntukannya,” kata Rektor memberi keterangan singkat.

di dalam Berita
webadmin1 25 November 2020
Label
Arsip