Humas IAIN Parepare – Pascasarjana IAIN Parepare kembali menggelar seminar nasional dengan tema “Islamic Green Finance untuk Peradaban Global Ramah Lingkungan” di Lantai 5 Gedung Perpustakaan Kampus IAIN Parepare pada, Kamis (29/12/2022).
Seminar nasional ini menghadirkan dua pembicara yang handal pada bidangnya, yakni Muhammad Said dari Institut Para Sophia Indonesia dan Amrah Kasim dari UIN Alauddin Makassar.
Acara tersebut dihadiri oleh civitas academica IAIN Parepare yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa sebagai peserta. Turut hadir pula Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Saepudin, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Firman, dan para pejabat fakultas.
Seminar nasional ini dipandu oleh Ketua Program Studi S2 Komunikasi dan Penyiaran Islam Ramli sebagai moderator.
Muhammad Said, pemateri pertama mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur tanpa filter etika ekologi yang berkontribusi terhadap turbelensi ekonomi dan keuangan global. Selain itu, juga berdampak pada peningkatan suhu udara, cuaca ekstrem dan ketersediaan pangan dengan sumber kekayaan alam menjadi langka.
Selain itu, Muhammad Said menyampaikan bahwa solusi dari persoalan tersebut adalah reorientasi pembangunan hijau berkelanjutan dengan konsep Islamic Green Finance .
Pemateri kedua, Amrah membahas kajian semiotika linguistik Al-Qur’an terhadap green finance . Menurutnya, kata warna dalam Al-Qur’an adalah sarana ekspresi yang paling penting khususnya dalam kehidupan manusia.
“Warna putih terekspresi dalam Surah Al-A’raf tentang Nabi Musa ketika mengeluarkan tangannya dan ayah Nabi Yusuf (Ya’qub) ketika memutih matanya karena kesedihan. Ungkapan warna putih bermakna keheningan, keteguhan, keindahan warna putih bidadari dalam kecantikannya pada tingkat tinggi. Hitam diekspresikan seperti kebencian, kegelapan. Green disebutkan dalam Al-Qur’an, Surah Yasin ayat 80, dan Surah Al Waqiah ayat 70-71 terhubung dalam warna merah minasysyajaril akhdari naran, afaraaytum narallati turun, aantum ansya’tum syajarataha amnahnul munsyiun . Jadi warna hijau itu terkonotasi pada warna kehidupan, pembaharuan dinamisme stabilitas jadi hijau adalah simbol kedamaian ketenangan, dan menyenangkan jiwa,” ungkap pengurus Majelis Masyayik Pesantren Indonesia tersebut. (ahy/mif)
Seminar Nasional Pascasarjana: Islamic Green Finance untuk Peradaban Global Ramah Lingkungan