Humas IAIN Parepare_Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Parepare dibawah Pusat Pengembangan Kurikulum dan SDM menggelar rapat koordinasi bersama terkait pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2025, Kamis, 20/02/2025 di Ruang Pertemuan LPM. Hadir dalam rapat tersebut Ketua LPM, Dr. Muhammad Qadaruddin,M.Sos.I, Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan SDM, Fajriyani,M.Si serta tim panitia pelaksana.
Ketua LPM IAIN Parepare, Dr. Muhammad Qadaruddin, M.Sos.I, menyampaikan bahwa perlu berbagai strategi untuk memastikan pelaksanaan MBKM tetap berjalan meskipun terdapat tantangan efisiensi anggaran.
"Tim panitia tetap perlu memaksimalkan pelaksanaan MBKM dengan cara hybrid, sehingga kegiatan tetap berjalan optimal," ujar Dr. Qadaruddin.
"Perubahan lokasi MBKM, ini banyak pertimbangan panitia sehingga pelaksanaan MBKM semester ini tidak ada luar Sulawesi, hal ini untuk memastikan proses pelaksanaan MBKM tetap berjalan maksimal termasuk monitoring dan evaluasinya," tambah Dr. Qadaruddin.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan SDM, Fajriyani menyampaikan bahwa perubahan lokasi pelaksanaan MBKM semester ini hanya terbatas di wilayah Sulawesi. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan rapat koordinasi dengan pimpinan.
Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa beberapa peserta MBKM akan dipindahkan ke lokasi baru, termasuk Bank Mandiri dan Bank BNI, agar jumlah peserta di satu lokasi tidak terlalu banyak. Selain itu, beberapa lokasi, seperti BSI Barru, dinilai sangat cocok untuk program MBKM karena memiliki kapasitas besar dan memungkinkan pembagian peserta ke berbagai bidang.
Keputusan ini juga selaras dengan upaya untuk memastikan efektivitas serta kesiapan institusi dalam menjalankan program MBKM. Dengan lokasi yang lebih terjangkau, proses pemantauan dan evaluasi diharapkan dapat lebih optimal, sehingga pengalaman belajar mahasiswa di tempat magang tetap berkualitas. Selain itu, sistem informasi MBKM juga akan terus dimaksimalkan untuk mempermudah koordinasi antara mahasiswa, kampus, dan mitra MBKM.
Fajriyani menegaskan bahwa pemberangkatan peserta hanya akan dilakukan setelah ada kepastian penerimaan dari lokasi tujuan. “Pembekalan peserta akan segera dilaksanakan dengan materi utama mencakup keselamatan kerja, etika praktik kerja, serta penggunaan sistem informasi MBKM,” tutupnya.(Mhy/Mif)
Rapat Koordinasi Pelaksanaan MBKM 2025: Strategi Efisiensi dan Optimalisasi Program