Skip ke Konten

Prodi Pariwisata Syariah Gelar Talkshow, Dorong Mahasiswa Pahami Nilai Budaya Lokal dalam Industri Ekonomi Kreatif

3 Oktober, 2024 oleh
Hartini

Humas IAIN Parepare- Program Studi (Prodi) Pariwisata Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Parepare menggelar kegiatan Talkshow Budaya dengan tema "Implementasi Tata Nilai Budaya Lokal dalam Industri Ekonomi Kreatif". Acara ini menghadirkan dua pakar budaya ternama, yaitu Irfandi Musnur, Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Mercu Buana, dan Andi Oddang Opu To Sessungriu, cendekiawan sekaligus budayawan dari Kedatuan Luwu, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Balai Seni IAIN Parepare dan dihadiri oleh para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Kamis (03/10/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Parepare dengan Fakultas Desain dan Seni Kreatif Universitas Mercu Buana. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pentingnya integrasi nilai-nilai budaya lokal dalam pengembangan industri ekonomi kreatif. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan wawasan budaya lokal Sulawesi Selatan kepada para mahasiswa.

Ketua Prodi Pariwisata Syariah, Mustika Syarifuddin, sekaligus bertindak sebagai moderator dalam kegiatan ini, membuka acara dengan memberikan pesan penting kepada mahasiswa. Ia menekankan pentingnya memahami bagaimana cara mengimplementasikan nilai-nilai budaya lokal dalam kegiatan ekonomi. “Harapannya, Adik-Adik dapat memahami bagaimana kita bisa mengedukasi masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi dengan menerapkan nilai-nilai budaya lokal yang kita miliki," ujar Mustika.

Lebih lanjut, Mustika menekankan bahwa penting bagi para mahasiswa untuk tidak hanya memahami budaya daerah lain seperti Jawa atau Bali, tetapi juga menelusuri dan mempromosikan nilai-nilai budaya lokal Sulawesi Selatan. Menurutnya, hal ini penting agar keunikan budaya lokal bisa menjadi kekuatan dalam pengembangan industri ekonomi kreatif. “Kita harus mencari tahu apa saja nilai-nilai budaya yang perlu ditanamkan dalam ekonomi, serta bagaimana nilai-nilai ini dapat dijual dan dipromosikan dalam industri ekonomi kreatif,” tambahnya.

Mustika juga menyampaikan bahwa industri ekonomi kreatif memiliki kaitan erat dengan program studi ekonomi dan pariwisata syariah, karena keduanya bersinggungan langsung dengan penerapan budaya lokal. Ia mendorong para mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi dengan para pakar budaya yang hadir, agar mereka dapat mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang budaya dan bagaimana penerapannya dalam konteks ekonomi kreatif.

Acara talkshow ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para mahasiswa untuk lebih mendalami potensi budaya lokal serta mengintegrasikannya dalam berbagai kegiatan ekonomi, terutama di sektor ekonomi kreatif. Dengan pemahaman yang baik mengenai nilai-nilai budaya lokal, mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu memajukan industri ekonomi kreatif yang berbasis pada kearifan lokal. (hrt/mif)

 

di dalam Berita
Hartini 3 Oktober 2024
Label
Arsip