Skip ke Konten

Ketua Prodi SPI Jadi Narasumber pada Sharing Session Pembukaan Festival Budaya HIPERMAWA Kota Parepare

22 Februari, 2025 oleh
Humas IAIN Parepare

Humas IAIN Parepare -Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo (HIPERMAWA) Cabang Parepare sukses menggelar Festival Seni Budaya di Gedung Perpustakaan Panrita, Kota Parepare. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Jumat–Ahad (21–23 Februari 2025) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya nilai budaya lokal masyarakat Bugis.


Ketua panitia, Syahrul Mustakim, menyampaikan bahwa festival ini merupakan upaya konkret dalam melestarikan dan mengaktualisasikan kebudayaan Bugis di tengah arus globalisasi.


Pada pembukaan festival, sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya Dewan Adat Karaeng Akkotengeng, Perwakilan Rektor Institut Teknologi BJ Habibie, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Kepala Perpustakaan Kota Parepare, serta beberapa komunitas pemerhati budaya se-Sulawesi Selatan.


Sebagai bagian dari rangkaian acara pembukaan, sharing session diadakan dengan tiga narasumber: Andi Oddang Opu To Sessungriu, anggota Dewan Adat Kedatuan Luwu; H. Ahmad, Kepala Dinas Perpustakaan Kota Parepare; Ahmad Yani, Ketua Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) IAIN Parepare.


Dalam pemaparannya, Ahmad Yani menyoroti tantangan kebudayaan di era modern serta solusi yang dapat dilakukan. Menurutnya, salah satu dampak globalisasi adalah percampuran budaya yang secara perlahan mengikis nilai-nilai kearifan lokal. Akibatnya, budaya tradisional tergeser oleh budaya modern sehingga budaya lokal kehilangan identitas aslinya. Hal ini berujung pada krisis jati diri, hilangnya kepercayaan diri, serta melemahnya daya saing generasi muda.


“Dampak dari krisis ini menyebabkan generasi muda merasa tersisih, bersikap apatis, mudah mengeluh, rentan mengalami trauma, serta selalu merasa diperlakukan tidak adil. Jika dibiarkan, mereka bisa terjebak dalam pola pikir inferior yang sulit untuk diubah,” jelasnya.


Sebagai solusi, Ahmad Yani menekankan pentingnya revitalisasi kebudayaan lokal melalui inventarisasi budaya, pengkajian mendalam, serta aktualisasi nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pemajuan kebudayaan, seperti festival ini, dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan identitas budaya Bugis di tengah era globalisasi.

Festival Seni Budaya HIPERMAWA ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda masih memiliki kepedulian terhadap warisan leluhur. Dengan adanya diskusi dan sharing session seperti ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang memahami pentingnya melestarikan budaya lokal tanpa harus menolak modernisasi.


Penulis : Saidin Hamzah

Editor : Alfiansyah Anwar

di dalam Berita
Humas IAIN Parepare 22 Februari 2025
Label
Arsip