Humas IAIN Parepare -- Hj. Nurdalia Bate, Dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare berhasil meraih gelar doktor usai menjalani ujian promosi doktor pada Kamis (17/4/2025) di Ruang Pertemuan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.
Nurdalia Bate mengangkat judul disertasi yang relevan dengan permasalahan sosial saat ini, yaitu "Pencegahan Perceraian pada Masyarakat Kota Parepare Perspektif Maqasid Al-Syariah."
Disertasi yang dipertahankan dihadapan para penguji ini secara mendalam menganalisis akar permasalahan perceraian yang terjadi di tengah masyarakat Kota Parepare. Lebih lanjut, penelitian ini mengupas upaya-upaya pencegahan perceraian melalui lensa Maqasid Al-Syariah, sebuah konsep fundamental dalam hukum Islam yang berfokus pada tujuan dan hikmah di balik setiap ketentuan syariat.
Dalam penelitian lapangannya, Nurdalia Bate menerapkan metode kualitatif yang kuat dengan mengumpulkan data primer dari catatan perceraian Pengadilan Agama Parepare (2020-2023) serta wawancara mendalam dengan individu bercerai, tokoh agama, dan pasangan harmonis melalui teknik wawancara, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif analitis, fenomenologis, sosial legal, dan normatif teologis untuk memahami fenomena perceraian dan merumuskan upaya pencegahan berbasis Maqasid Al-Syariah.
Nurdalia Bate mengatakan dalam pemaparannya, bahwa faktor-faktor penyebab perceraian di Kota Parepare umumnya berasal dari dua kategori utama. Faktor internal meliputi kurangnya komunikasi efektif, hilangnya rasa saling percaya, minimnya kesiapan spiritual dan sosial, kurangnya pemahaman nilai kearifan lokal, serta pondasi keluarga yang kurang kuat.
Sementara itu, faktor eksternal mencakup tekanan ekonomi, pengaruh negatif media sosial, dan praktik fasilitasi nikah di bawah tangan. Lebih dalam lagi, penelitian ini menyoroti akar permasalahan pada lemahnya komunikasi antara individu dengan Allah SWT, yang kemudian berdampak pada kualitas komunikasi antar sesama, termasuk dalam lingkup keluarga.
“Perceraian di Kota Parepare bukanlah sekadar persoalan relasi antar manusia, melainkan cerminan dari terputusnya jalinan komunikasi yang lebih fundamental, yaitu komunikasi spiritual. Memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta adalah kunci utama dalam membangun kembali harmoni dalam keluarga,” ungkap Nurdalia.
Selanjutnya, penelitian ini mengidentifikasi dampak luas perceraian pada aspek psikologis, sosial, ekonomi, dan hukum, serta menawarkan tiga solusi pencegahan utama di Parepare yakni program bimbingan perkawinan berbasis Maqasid Al-Syariah, mediasi di Pengadilan Agama berlandaskan hukum, dan penguatan spiritualitas berbasis kearifan lokal Bugis.
Rektor IAIN Parepare, Prof Dr Hannani, yang turut hadir sebagai salah satu penguji memberikan apresiasi tinggi terhadap kualitas dan relevansi disertasi yang dihasilkan oleh Hj. Nurdalia Bate.
“Sebagai salah satu penguji, saya menyaksikan langsung bagaimana Ibu Hj. Nurdalia Bate mempertahankan disertasinya dengan sangat baik. Kualitas penelitian ini sungguh mengesankan, dan relevansinya dengan isu perceraian di masyarakat kita sangat terasa. Perspektif Maqasid Al-Syariah yang diangkat memberikan sumbangsih yang berharga," ungkapnya.
Penelitian ini berkontribusi pada teori Maqasid Al-Syariah dalam konteks keluarga dan memberikan rekomendasi praktis bagi pemangku kebijakan. Beberapa rekomendasinya meliputi regulasi pemberantasan nikah di bawah tangan, optimalisasi bimbingan pernikahan, peningkatan kapasitas mediator, dan penguatan spiritualitas berbasis kearifan lokal, dengan harapan pencegahan perceraian di Kota Parepare menjadi lebih efektif demi terwujudnya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. (irm/alf)
Hj Nurdalia Bate Raih Gelar Doktor dengan Disertasi Pencegahan Perceraian Berbasis Maqasid Al-Syariah