IAIN Parepare – Minat kuliah yang tinggi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menunjukkan kepercayaan masyarakat.
Minat dan kepercayaan tersebut merupakan kekuatan (strength) untuk pengembangan fakultas. Dalam rangka pengembangan fakultas dan layanan kemahasiswaan, FEBI menyelenggarakan dialog lembaga kemahasiswaan, Jum`at (19/03/2021) pukul 09.00 – 12.00 WIB.
Dialog unit pengelola fakultas dengan lembaga kemahasiswaan tersebut adalah langkah awal untuk mengidentifikasi kelemahan (weakness) dan hambatan (threats) dalam pengelolaan fakultas.
Lembaga kemahasiswaan menjadi mediator terhadap berbagai masukan dari mahasiswa terkait minat dan bakat serta rekognisi dan proyeksi pasca lulus kuliah. Beberapa lembaga kemahasiswaan yang menjadi key stakeholder diundang dalam dialog, yakni Ketua SEMA, Ketua DEMA, dan Ketua HMPS di lingkup FEBI.
Sementara dari pihak pengelola, turut hadir pimpinan fakultas Dekan Dr. Muhammad Kamal Zubair, M.Ag., Wadek I Bahtiar, S.Ag.,M.A, dan Wadek II Drs. Muh, Yasin Soumena, M.Pd, Kabag Tata Usaha (TU) Naharuddin, S.Ag. M.Pd dan Kasubag AKKA Sunandar, S.Pd.i , M.A.
Selain itu, hadir juga para kaprodi lingkup FEBI di antaranya Dr. Syariyah Semaun, S.E.,M.M (Prodi Akuntansi Syariah), Dra. Rukiah, M.H, (Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf), Dr. Damirah, S.E.M.M (Prodi Manajemen Keuangan Syariah), Rusnaena, M.Ag (Prodi Ekonomi Syariah) dan Abdul Hamid, S.E.,M.M (Prodi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah).
Dalam pengantarnya, Wadek I mengatakan upaya dialogis pengembangan fakultas dengan lembaga kemahasiswaan adalah strategi untuk mencari peluang (opportunities) dalam kebijakan pengembangan fakultas. Peluang itu tentunya didasari atas masukan (input) program kerja serta kelemahan dan hambatan yang dihadapi lembaga kemahasiswaan.
Wadek I mengatakan bahwa input yang masuk diharapkan berkontribusi terhadap rekognisi sehingga memiliki dampak nyata.
“Melalui dialog ini, kami menghimbau setiap program kerja yang dicanangkan sedapat mungkin berontribusi bagi pemenuhan akreditasi,” ujar Bahtiar.
Seusai memberikan pengantar, para ketua lembaga kemahasiswaan diberikan ruang untuk mengeluarkan pendapatnya. Beragam masukan terkait hambatan yang dihadapi mengkristal pada dua aspek, yaitu anggaran dan sarana-prasarana.
Mereka meminta dukungan anggaran kegiatan, baik untuk kegiatan akademik maupun non akademik. Kemudian untuk sarana dan prasarana berupa pengadaan komputer, printer, dan kertas serta kantor yang menjadi sekretariat lembaga kemahasiswan .
Menanggapi hal tersebut, Wadek II mengatakan terkait permintaan pengadaan komputer dan printer yang diminta itu akan direspon secepatnya. Pihak pengelola akan berkoordinasi dengan Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Rektorat. Adapun permintaan kantor sekretariat akan kami kaji lebih jauh.
Wadek II juga menghimbau agar kegiatan yang dilaksankan Himpunan Prodi lingkup FEBI dijadikan satu, tidak parsial. Misalnya, kegiatan kewirausahaan dan festival ada baiknya dijadikan satu kegiatan, Himpunan prodi saling berkolaborasi untuk membuat kegiatan tersebut. Lebih mudah terlaksana, efektif, dan efisien.
Sementara itu, Dekan mengatakan terkait anggaran sesungguhnya belum sepenuhnya menjadi kewenangan fakultas. Namun, apabila ada kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa seperti ikut lomba essay dan debat, segera koordinasikan dengan Kaprodi. Pihak pengelola pasti mendukung kegiatan itu.
“Paling bagus di level nasional dan bisa juara akan diberi apresiasi. Jadi targetnya juara karena kalau cuma finalis tidak berdampak bagi rekognisi akreditasi,” tutur Dekan.
Sebagai penutup, Dekan pun menghimbau bahwa istilah simbiosis mutualisme perlu menjadi perhatian bersama bagi unit pengelola dengan lembaga kemahasiswaan. “Kerja sama yang baik, akan menghasilkan ouput yang baik pula,” tutup Dekan. (Adi/Mif)
21 Maret, 2021
oleh
webadmin1
di dalam Berita
webadmin1
21 Maret 2021
FEBI Dialog Lembaga Kemahasiswaan, Beragam Masukan dan Peluang