Skip ke Konten

Eksplorasi KKN IAIN Parepare: Observasi Vital di Pustu, Desa Batetangnga

15 Juli, 2024 oleh
fikruzzamansaleh

Humas IAIN Parepare---Kegiatan kunjungan dan observasi ke Pustu (Puskesmas Pembantu) di Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, dilaksanakan pada Jumat (12/Juli/2024). Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa KKN IAIN Parepare angkatan 35, Posko 3, sebagai bentuk tindak lanjut dari keluhan masyarakat terkait seringnya terjadi penyakit demam berdarah di desa tersebut. Observasi ini bertujuan untuk memastikan validitas informasi yang diterima dari Masyarakat. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa terdapat 15 kasus demam berdarah baru-baru ini di Desa Batetangnga. Selain itu, tingkat stunting di desa ini juga terbilang tinggi, menjadikannya desa dengan jumlah stunting tertinggi di antara tujuh desa di Kecamatan Binuang, dengan total 146 kasus per Juni 2024.


Kegiatan yang bertajuk "Penanganan dan Pencegahan Stunting dan Demam Berdarah" ini dimulai pada pukul 13.30 WITA di Pustu Desa Batetangnga dan diikuti oleh 16 Mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 3. Observasi ini berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Para peserta mendapatkan banyak informasi dari Bidan Surah mengenai kondisi kesehatan masyarakat setempat.

Berdasarkan penuturan Bidan Surah, dari 500 bayi di desa tersebut, terdapat 100 bayi yang positif stunting. Selain itu, ada 15 kasus demam berdarah yang menonjol, terutama di Dusun Kanang Bendungan, Pesantren NU, dan Pesantren Ar-Risalah. Penyebab utama stunting di desa ini adalah pernikahan anak usia dini dan kurangnya asupan makanan bergizi. Sementara itu, lingkungan yang tercemar menjadi penyebab utama demam berdarah.


Mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 3 menyatakan bahwa mereka akan melaksanakan seminar sebagai bagian dari program kerja (proker) mereka. Pencegahan stunting dan demam berdarah akan menjadi fokus utama dalam proker tersebut. Harapannya, melalui program ini, tingkat stunting dan demam berdarah di Desa Batetangnga dapat berkurang secara signifikan, dan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dan asupan gizi yang baik untuk mencegah kedua penyakit tersebut. (Fzs/Srh)


di dalam Berita
fikruzzamansaleh 15 Juli 2024
Label
Arsip