Humas IAIN Parepare- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa terus berupaya melakukan pendampingan terhadap peningkatan mutu dan penguasaan bahasa mahasiswa IAIN Parepare. Dibuktikan dengan berbagai kegiatan yang diusung atas dasar kebutuhan mahasiswa saat ini. Salah satu kegiatan yang diselenggarakan adalah Coaching Debat Arab-Inggris yang pembukaannya digelar pada hari, Sabtu (01/10/2022) di Gedung Laboratorium Terpadu IAIN Parepare, Lantai I.
Peserta coaching kali ini cukup majemuk namun spesial. Dalam artian, para peserta berasal dari prodi dan angkatan yang beragam, pun dari kampus yang berbeda. Diketahui bahwa UPT Bahasa mengundang STAI DDI Pinrang dan STAI DDI Sidrap untuk mengirimkan calon debater mereka, agar dilatih secara intensif bersama dengan mahasiswa IAIN Parepare.
Undangan tersebut adalah tindak lanjut dari perjanjian kerja sama (MoA- Memorandum of Agreement) yang telah disepakati sebelumnya. Spesial, karena para peserta adalah mahasiswa pilihan dan harapan untuk membawa nama kampus memenangkan berbagai lomba-lomba debat bergensi ke depannya.
Peserta coaching debat dari IAIN Parepare merupakan rekomendasi khusus dari UKM-LIBAM (Lintasan Imajinasi Bahasa Mahasiswa) IAIN Parepare, dan ITHLA (Ittihadu Thalabah Al Lughah Al Arabiyah), organisasi Bahasa Arab yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Di LIBAM sudah ada kelompok debat yang mereka punya, jadi peserta coaching debat bahasa Inggris direkomendasikan oleh pengurus LIBAM. Sementara untuk coaching debat bahasa Arab, pesertanya adalah rekomendasi dari ITHLA,” terang Nurhamdah, Kepala UPT Bahasa.
Ketua panitia Muh. Nasir, ketika ditemui di acara pembukaan, menerangkan bahwa instruktur Debat Arab-Inggris yang dipilih adalah alumni IAIN Parepare.
“Setelah berembuk dengan kepala UPT Bahasa, kita akhirnya memutuskan bahwa Irsan Suandi dan Firman yang akan melatih mahasiswa. Mereka alumni IAIN Parepare yang berprestasi,” jelasnya.
Irsan Suandi telah berpengalaman mengikuti lomba Debat Bahasa Inggris sejak SMA. Kembali membuktikan kemampuannya ketika menjadi mahasiswa STAIN Parepare saat itu dengan mewakili kampus di PIONIR (Pekan Ilmiah Olahraga, Seni, dan Riset) se-PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) di Indonesia tahun 2016 yang dilaksanakan di Palu. Begitu juga dengan Firman, alumni yang membuktikan keahlian bahasanya pada Debat Bahasa Arab di ajang yang sama pada tahun 2017 di Aceh.
Lebih lanjut, Nurhamdah menitipkan tiga poin penting kepada para instruktur dalam menempa bahasa mahasiswa, yaitu pemahaman sistem atau model debat. Agar mahasiswa diperkenalkan ragam debat beserta aturan mainnya, seperti dalam bahasa Inggris yang dikenal British Parliamentary Style, Asian-Australia Parliamentary style, dan sebagainya. selanjutnya, penguasaan bahasa, terutama vocabulary .
Mahasiswa bisa memilih diksi yang tepat dan mengena, namun tetap alami. Kemampuan yang lain, yaitu peningkatan wawasan. Agar mahasiswa memiliki cakrawala yang luas tentang isu-isu yang diperdebatkan sehingga dalam argumen yang mereka bangun kaya akan data pendukung.
“Tujuan utama dari coaching ini menyediakan calon debater yang siap untuk mengikuti perlombaan-perlombaan debat ke depan, seperti PESONA (Pekan Seni dan Olahraga Nasional) yang dulu namanya PIONIR,” tutupnya. (Aen/Mif)
Coaching Debat Bahasa Arab-Inggris, UPT Bahasa Gandeng Alumni Berprestasi sebagai Instruktur