Ada Tradisi Mabbarazanji, Memasuki Gedung Rektorat Baru
Humas IAIN Parepare — Alhamdulillah, akhir Februari 2020 ini, pembangunan gedung akademik center atau kantor rektorat IAIN Parepare dinyatakan rampung. Gedung berdesain kembar ini dikerjakan oleh PT. Wisana Matrakarya dengan anggaran kurang lebih 18 milyar.
Seperti halnya tradisi Bugis-Makassar, untuk memasuki gedung baru ini, pihak rektorat menggelar beberapa tradisi seperti mabbaca barazanji, Kamis, 27/2/2020. Para pimpinan dan staf rektorat sudah berkumpul di gedung ini pukul 17.00 wita.
Ada beberapa rangkaian ritual yang dijalankan. Ritual pertama adalah meng- adzani rumah. Ritual ini dilakukaan tepat waktu adzan magrib. Semua sudut ruangan, mulai lantai 1 sampai lantai 4 dikumandangkan adzan secara serentak.
Usai adzan bersama, dilanjutkan dengan shalat magrib secara berjamaah. Kegiatan ini dipusatkan di ruangan jalan penghubung kantor kembar yang berada di lantai 3. Pasca shalat magrib dilanjutkan ritual kedua, yaitu mabbaca barazanji. Sebelum barazanji dimulai, Ahmad S. Rustan selaku Rektor memberikan arahan.
Menurut Rektor, barazanji mengandung sirah nabawiyah, sejarah perjuangan Rasulullah. Membacanya, maka kita akan mengingat dan bersalawat kepada Rasulullah Saw ratusan kali. Bersalawat kepada rasulullah akan mendatangkan banyak kebaikan. Kita berharap memasuki gedung baru ini dengan salawat nabi mendatang kebaikan.
“Selain itu, mabbarazanji dalam memasuki rumah baru merupakan tradisi Bugis-Makassar. Hal ini, tentu saja relevan dengan visi misi lembaga kita sebagai perguruan tinggi yang menjadi pusat akulturasi budaya dan Islam, sehingga kita pun harus mentradisikannya,” kata Rektor di depan hadirin yang hadir.
Mabbaca barazanji ini dimulai oleh Andregurutta Dr. KH. Abd. Halim Kuning, Ketua MUI kota Parepare yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. Setiap bab kitab al-Barazanji ini dibaca secara bergiliran. Bacaan barazanji yang ditutup doa, dibacakan langsung oleh Andregurutta Prof. Dr. KH. Abd. Rahim Arsyad.
Usai mabbaca barazanji dilanjutkan shalat Isya dan dilanjutkan ritual terakhir, yaitu makan kue khas naik rumah baru seperti onde-onde, dll. Makan bersama dalam tradisi naik rumah baru merupakan simbol kesyukuran kepada Allah Swt atas rezeki yang diberikan-Nya kepada kita.
27 Februari, 2020
oleh
webadmin1
di dalam Berita
webadmin1
27 Februari 2020
Ada Tradisi Mabbarazanji, Memasuki Gedung Rektorat Baru