Humas IAIN Parepare- Di tengah tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks, para guru dituntut untuk terus beradaptasi dan memberikan yang terbaik bagi peserta didik. Namun, beban kerja yang berat dan tuntutan kurikulum yang terus berubah seringkali membuat para guru merasa terbebani.
Merespons situasi tersebut, Kepala Pusat PSGA Nur Afiah dan Dekan Fakultas Tarbiyah Zulfah dari IAIN Parepare menginisiasi pelatihan khusus bagi guru Bahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah se-Kota Parepare. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan teori grit, yaitu semangat pantang menyerah dan ketekunan dalam mencapai tujuan.
Para peserta pelatihan mengungkapkan bahwa beban administrasi yang tinggi, tugas tambahan, dan tuntutan kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) seringkali membuat mereka kewalahan. "Beban administrasi dan tugas tambahan sangat berat," kata salah seorang peserta.
Konsep grit yang diperkenalkan dalam pelatihan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi para guru. Dengan memiliki grit, mereka akan lebih mampu menghadapi tantangan, mengatasi stres, dan tetap bersemangat dalam mengajar. "Pelatihan ini seperti angin segar bagi kami," ujar Ummi Hani, seorang peserta. "Saya merasa lebih termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri."
Selain grit, pelatihan ini juga fokus pada pengembangan diri guru. Para peserta diajak untuk menggali potensi diri, meningkatkan keterampilan mengajar, dan membangun relasi yang positif dengan siswa. Kolaborasi antara Kepala Pusat PSGA dan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare ini menunjukkan pentingnya kerja sama lintas institusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan semangat baru yang diperoleh dari pelatihan, para guru di Kota Parepare siap menghadapi tantangan pendidikan dengan lebih baik. Mereka tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga inspirator bagi generasi muda. (fzs/Tin)
Pemberdayaan Guru Perempuan: Guru dalam Bingkai Proses Bertahan dan Gigih dalam Karier