Menghadiri Penyuluhan Rembuk Stunting di Kecamatan Limboro, Desa Tangan Baru Posko 43

19 أغسطس, 2024 بواسطة
fikruzzamansaleh

Humas IAIN Parepare---Pada tanggal 17 Juli 2024, pukul 09.00 WITA, telah dilaksanakan penyuluhan rembuk stunting di Kantor Desa Tangan Baru. Acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai upaya pencegahan dan pengurangan angka stunting, sebuah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting, yang dapat disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu selama kehamilan atau anak pada masa pertumbuhannya, menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.

Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Tangan Baru, Randi Ahmad, Wahyuni dari Aparat Desa, Asma dari Staff Kecamatan Limboro, Fitriani sebagai penyuluh KB, Ahmad selaku PPK Kecamatan Limboro, serta Alimin, Kepala Desa Tangan Baru. Selain itu, Mahasiswa KKN IAIN Parepare Angkatan 35, Posko 43 juga turut berpartisipasi dalam acara ini. Kehadiran berbagai pihak tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam menangani isu stunting di daerah tersebut.

Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan sangat baik. Jamiawati SKM, MM. Narasumber kegiatan, memberikan paparan mengenai situasi stunting di Desa Tangan Baru. Menurut data yang disampaikan, angka stunting di desa ini mengalami sedikit penurunan, dari 73 anak menjadi 70 anak. Data kuartal terakhir menunjukkan bahwa dari 83 balita yang terdata, angka stunting turun dari 64 anak menjadi 34,5 persen. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan, meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi.

Jamiawati menjelaskan beberapa penyebab stunting, yang meliputi kualitas sumber air minum yang buruk, jambang yang tidak layak (terdapat 29 jambang di desa tersebut), dan kelahiran anak oleh ibu yang terlalu muda. Untuk pencegahan stunting, beberapa langkah yang direkomendasikan termasuk mengoptimalkan pemberian ASI eksklusif selama 4-6 bulan, mengikuti Program Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dengan 270 asupan gizi untuk ibu hamil, melakukan kunjungan rutin ke posyandu, membentuk kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), dan memberikan makanan yang tinggi protein kepada anak-anak.

Terlaksananya penyuluhan ini, dengan demikian diharapkan Masyarakat Desa Tangan Baru dapat meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan untuk mengurangi kasus stunting serta memperbaiki kesehatan anak-anak di desa tersebut. (Fzs/Srh)

 

fikruzzamansaleh 19 أغسطس, 2024
علامات التصنيف
أرشفة