IAIN Parepare–Balai Diklat Keagamaan Makassar menggelar Diklat Moderasi Beragama dan Nasionalisme/Kerukunan Ummat Beragama angkatan II bagi ASN secara virtual pada tanggal, Rabu-Sabtu (19-03/5-6/2021)
Proses diklat yang berjalan kurang lebih dua pekan tersebut berlangsung dengan baik dan diwarnai dengan berbagai kegiatan baik penerimaan materi, diskusi yang begitu alot, serta sharing-sharing pengalaman dalam wilayah kerja masing-masing. Adapun peserta berasal dari instansi Kementerian Agama se-Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara.
Materi kegiatan diantaranya, Agama sebagai Landasan Politik, Posisi Agama dalam Perjuangan Kemerdekaan, Harmoni Agama dan Budaya, Moderasi Beragama dalam Keutuhan NKRI, Titik Temu Agama dan Pancasila, Kemajemukan Indonesia dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Selain materi menarik, panitia pelaksana menghadirkan beberapa narasumber yang sangat kompeten dengan bidangya baik dari lingkup Balai Diklat Makassar maupun dari Litbang Keagamaan Makassar.
Kamis, (03/06/2021) melalui Zoom meeting Musmulyadi didaulat sebagai perwakilan peserta untuk memberikan pesan dan kesan dalam penutupan Diklat Moderasi Beragama, Musmulyadi menyampaikan bahwa begitu banyak pelajaran yang diberikan oleh para narasumber dan widyasyawara selama proses diklat berlangsung, khususnya terkait mengenai moderasi beragama. Sehingga, ia berharap diklat seperti ini tetap terus dilaksanakan untuk menjadi sebuah wadah menimbah ilmu pengetahuan khususnya terkait masalah moderasi beragama. Ia juga menjelaskan bahwa moderasi beragama bukan hanya sekedar etalase dan kamuflase. “Ini betul-betul harus menjadi semangat kita untuk hidup berpancasila dan tentu bukan hanya sekadar simbolik, tapi juga mampu untuk diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap kandidat doktor ini.
Musmulyadi juga menitip pesan kepada para alumni Diklat Moderasi Beragama bahwa aktualisasi yang sesungguhnya baru akan kita mulai setelah keluar dari diklat ini.“Kalau kemarin nilai moderasi kita hanya satu, hari ini harus meningkat jadi dua, karena kita telah melalui proses pembelajaran mengenai moderasi beragama, sehingga diharapkan ke depan kita semua menjadi role model di masyarakat tentang moderasi beragama khususnya dalam kerukunan ummat beragama,” ungkapnya lagi.
Sebelum acara ditutup oleh Sekertaris Badan Litbang dan Diklat, panitia mengumumkan peserta terbaik dari beberapa diklat, salah satunya Diklat Moderasi Beragama. Salah satu peserta terbaik adalah Musmulyadi utusan dari IAIN parepare.
“alhamdulillah, tidak menyangka bisa jadi yang terbaik, tapi pada dasarnya kami semua peserta diklat menjadi yang terbaik dengan tugas dan gungsi kami masing, masing” tutupnya.
5 Juni, 2021
oleh
| No comments yet
webadmin1
di dalam Berita
webadmin1
5 Juni, 2021
Label
blog kami
Arsip
Masuk to leave a comment
Musmulyadi Utusan IAIN Parepare, Peserta Terbaik Diklat Moderasi Beragama