HUMAS IAIN Parepare-Proses pendidikan untuk mendapatakan ilmu pengetahuan dapat dilakukan di dalam kelas melalui proses belajar-mengajar dan di luar kelas melalui kuliah lapangan, praktikum, atau rihlah/kunjungan museum. Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) IAIN Parepare telah melaksanakan sistem pendidikan tersebut, tetapi akibat pandemi covid19 mengakibatkan segala aktifitas pendidikan berorientasi pada media pembelajaran daring. Sehingga, akses untuk mengunjungi museum secara langsung sebagai bagian dari proses pembelajaran perlu ada terobosan baru.
Terobosan baru untuk mengakses ini diharapkan tidak mengurangi esensi dari tujuan pembelajaran ke museum. Tawaran solusi dari persoalan tersebut adalah adanya museum digital sejarah pada Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah. Tawaran solusi tersebut diinisiasi oleh salah satu Peserta Latsar CPNS Kemenag RI 2021 Ahmad Yani, M.Hum yang mengusung tema “JAS MERAH: Jalan Mengingat Masa Lalu melalui Museum Digital Sejarah”.
Pemutaran perdana “Museum Digital Sejarah” Program Studi Sejarah Peradaban Islam diselenggarakan, Jum’at (29/10/2021) di Studio KPI IAIN Parepare yang dihadiri oleh Dekan FUAD Dr. H. Abd. Halim K, M.A., didampingi oleh Ketua Prodi SPI Dr. A. Nurkidam, M.Hum., serta para dosen Prodi SPI.
Inisiator kegiatan tersebut Ahmad Yani mengatakan bahwa terobosan ini dilakukan untuk memberikan akses kepada mahasiswa memahami sejarah. “Museum Digital Sejarah ini diharapakan menjadi media rekreatif sejarah dengan memberikan sarana melihat koleksi museum bagi mahasiswa yang terkendala mengunjungi museum karena pandemi Covid19 atau karena keterbatasan waktu dan biaya. Selain itu, program bisa menjadi media belajar daring dengan memberikan pengalaman belajar sejarah yang menarik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Prodi SPI Dr. A. Nurkidam, M.Hum., berharap dengan adanya museum digital dapat menambah khazanah koleksi museum.
“Museum Digital Sejarah ini agar koleksi ke depannya ditambah galeri Sulawesi Barat, sehingga menambah khazanah koleksi museum digital sebagai media belajar sejarah Program Studi Sejarah Peradaban Islam IAIN Parepare,” ujar Kaprodi SPI.
Dekan Fuad Dr. H. Abdul Halim K, M.A., memberikan pujian atas kegiatan tersebut. “Kami mengapresiasi museum digital sejarah ini, sejarah itu bisa menjadi ibrah/pelajaran bagi orang-orang yang berpikir, dan salah satu referensi sejarah adalah museum,” tutupnya. (Dirg/Mif)
31 October, 2021
by
| No comments yet
webadmin1
in News
webadmin1
31 October, 2021
Tags
blog kami
Archive
Sign in to leave a comment
Pemutaran Perdana “Museum Digital Sejarah”, Terobosan Peserta Latsar CPNS Kemenag RI