Mahasiswa Tadris IPA Antusias Kunjungan Sains ke Lowita Mushroom
Humas IAIN Parepare- Himpunan Mahasiswa Tadris IPA Kunjungan Sains ke Lowita Mushroom, salah satu tempat pembudidayaan jamur tiram yang ada di Dusun Parengki, Suppa, Pinrang, Minggu (16/10/2022). Kegiatan tersebut didampingi oleh Novia Anugra, salah seorang dosen Tadris IPA IAIN Parepare.
Kunjungan Sains ini salah satu kegiatan Himpunan Mahasiswa Tadris IPA IAIN Parepare yang pertama kali diadakan oleh kepengurusan tahun ini. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa Tadris IPA sekaligus edukasi tentang penerapan dalam ilmu Biologi.
Lowita Mushroom dianggap menjadi tempat yang paling cocok untuk kegiatan ini. Selain lokasi yang tidak terlalu jauh, di Lowita Mushroom mahasiswa dapat belajar langsung tentang proses pembudidayaan jamur tiram.
“Kunjungan Sains ke tempat budidaya jamur sangat berguna bagi mahasiswa Tadris IPA ke depannya. Pembelajaran yang didapatkan dari kegiatan ini bisa menjadi bekal bagi mahasiswa ketika telah turun di masyarakat untuk melakukan pengabdian,” ungkap Novia.
Bukan hanya bisa diterapkan pada saat pengabdian di masyarakat, bahkan pengetahuan ini menjadi peluang kerja ketika telah lulus nanti. Masih sedikit masyarakat yang menjadikan budidaya jamur tiram menjadi peluang usaha, tapi permintaan pasar terhadap jamur tiram sudah cukup tinggi.
Antusiasme mahasiswa Tadris IPA IAIN Parepare yang mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Terlihat mahasiswa menyimak dengan baik pemaparan materi budidaya jamur oleh Hasrul Baharuddin, pemilik dari Lowita Musroom . Ia alumni Pendidikan Biologi FMIPA UNM yang telah lama berkecimpung dan menekuni budidaya jamur tiram.
“Budidaya jamur tiram ini sebenarnya tidak terlalu sulit, asalkan sesuai dengan prosedur yang benar,” ungkap Hasrul Baharuddin. “Kegiatan kunjungan ini semoga bisa menambah wawasan adik-adik mahasiswa dalam ilmu budidaya jamur,” harapnya.
Ia juga bersedia membantu mahasiswa apabila ingin melakukan kegiatan penelitian dalam proses penyelesaian studi atau skripsi yang berhubungan dengan proses budidaya jamur tiram.
Antusiasme mahasiswa lebih terlihat jelas ketika selesai pemaparan materi. Banyak yang bertanya tentang proses budidaya jamur, bahkan ada yang menanyakan tentang modal dana yang dibutuhkan untuk membudidayakan jamur tiram tersebut.
Setelah pemaparan terkait proses budidaya jamur tiram, mahasiswa Tadris IPA diberikan kesempatan untuk langsung membuat media tanam untuk jamur tiram yang disebut baglog . Dengan arahan yang telah diberikan, para mahasiswa berlomba-lomba membuat media tanam tersebut. Media tanam berasal dari bahan berupa serbuk kayu, dedak, dan kapur.
Selain memberikan edukasi dan pengetahuan langsung tentang bagaimana proses pembudidayaan jamur tiram, kegiatan yang diadakan tersebut menjadi ajang wisata yang edukatif bagi mahasiswa Tadris IPA.
“Kegiatan ini sangat berguna bagi mahasiswa. Selain menjadi wadah ilmu, Kunjungan Sains tersebut juga menjadi bagian dari refreshing yang edukatif untuk mengisi akhir pekan,” ujar Muh. Ansar, salah seorang mahasiswa yang mengikuti kegiatan kunjungan sains ini. (ars/mif)
Mahasiswa Tadris IPA Antusias Kunjungan Sains ke Lowita Mushroom