Catatan pinggir pembekalan KKN - 35 Pengabdian Masyarakat: Memberdayakan bukan Memperdayakan

1 July, 2024 by
fikruzzamansaleh

Humas IAIN Parepare- Pengabdian masyarakat sering kali menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah. Namun, lebih dari sekadar penerapan teori, pengabdian masyarakat sejatinya adalah tentang pemberdayaan—bukan memperdayakan.


Melalui pengabdian masyarakat, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk keluar dari zona nyaman mereka dan melihat realitas kehidupan yang sesungguhnya. Ini adalah momen yang sangat berharga, di mana teori yang telah dipelajari di kelas diuji dalam kehidupan nyata. Selain itu, pengabdian masyarakat juga memperkaya pengalaman hidup mahasiswa dengan memberikan mereka wawasan baru tentang cara-cara masyarakat lokal mengatasi tantangan sehari-hari dengan kreativitas dan kebijaksanaan yang mungkin tidak pernah mereka temui sebelumnya.


Tidak kalah penting, pengabdian masyarakat juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas. Mahasiswa belajar untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, menghargai perbedaan, dan memahami pentingnya kontribusi kolektif dalam mencapai tujuan bersama. Mereka diajarkan untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya memerintah, tetapi juga mendengarkan dan berempati. Dalam proses ini, mereka tidak hanya mengubah kehidupan masyarakat yang mereka bantu, tetapi juga mengubah diri mereka sendiri menjadi individu yang lebih peduli dan bertanggung jawab.


Pemberdayaan dalam Konteks Pengabdian Masyarakat

Pemberdayaan dalam konteks pengabdian masyarakat berarti membantu masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dan memiliki keterampilan serta pengetahuan yang dapat mereka gunakan dalam jangka panjang. Ini adalah proses yang membutuhkan kepekaan, empati, dan penghormatan terhadap budaya dan kebiasaan lokal.

Saat kita terjun ke desa, penting untuk tidak melihat masyarakat sebagai objek yang perlu "diselamatkan", melainkan sebagai mitra yang memiliki kekayaan pengetahuan lokal yang bisa kita pelajari. Menghargai dan memahami konteks lokal adalah langkah pertama dalam memberdayakan masyarakat.


Langkah pertama: Survey Potensi Desa

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan survey potensi desa. Ini mencakup penilaian terhadap sumber daya alam, infrastruktur, ekonomi, dan sosial budaya yang ada di desa tersebut. Melalui survey ini, kita bisa mendapatkan gambaran menyeluruh tentang apa yang dimiliki desa dan peluang apa saja yang bisa dikembangkan. Survey ini juga membantu dalam memahami konteks lokal dan kondisi awal masyarakat sebelum intervensi dilakukan.


Langkah kedua: Wawancara dengan Masyarakat

Setelah melakukan survey potensi desa, langkah berikutnya adalah melakukan wawancara dengan masyarakat setempat. Wawancara ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang kebutuhan, aspirasi, dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, melalui wawancara, kita bisa mendapatkan informasi tentang praktik-praktik lokal yang efektif dan dapat dikembangkan lebih lanjut. Wawancara ini harus dilakukan dengan pendekatan yang hormat dan penuh empati, mendengarkan dengan seksama setiap cerita dan pendapat yang disampaikan oleh masyarakat.


Langkah ketiga: Diskusi dengan Masyarakat tentang Keinginan Berdasarkan Potensi Desa

Langkah selanjutnya adalah mendiskusikan hasil survey dan wawancara dengan masyarakat. Diskusi ini bertujuan untuk menyelaraskan pandangan dan mengidentifikasi prioritas pembangunan yang diinginkan oleh masyarakat berdasarkan potensi yang mereka miliki. Melibatkan masyarakat dalam proses ini sangat penting agar mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap program yang akan dijalankan. Diskusi ini juga memungkinkan masyarakat untuk memberikan masukan dan ide-ide kreatif yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.


Menggali Potensi Masyarakat

Di setiap masyarakat terdapat sangat banyak mutiara pengetahuan yang dapat dikembangkan dengan pendampingan yang tepat. Datang ke masyarakat bukanlah untuk menggurui, tetapi untuk belajar tentang kehidupan dari mereka. Masyarakat memiliki kearifan lokal, teknik bertahan hidup, dan pengetahuan yang telah terbukti efektif selama berabad-abad.


Sebagai contoh, praktik pertanian tradisional yang mungkin kita anggap kuno, sebenarnya bisa memiliki nilai ekonomi dan ekologi yang tinggi jika dipadukan dengan teknologi modern. Dengan demikian, menggali potensi ini berarti menemukan, menghargai, dan mengembangkan apa yang sudah ada dalam masyarakat dengan cara yang menghormati dan melibatkan mereka.


Merumuskan Program dan Tindakan Nyata

Berdasarkan diskusi dengan masyarakat, langkah-langkah konkret harus dirumuskan untuk merancang program dan tindakan nyata yang tidak hanya berlangsung selama KKN dengan durasi 40 hari, tetapi juga berkesinambungan sehingga berdampak positif pada peningkatan kehidupan masyarakat. Program yang dirancang harus memiliki rencana jangka panjang yang jelas, termasuk pelatihan berkelanjutan, pengembangan kapasitas lokal, dan pembentukan kelompok-kelompok kerja yang dapat melanjutkan inisiatif yang telah dimulai. Kolaborasi dengan pemerintah lokal dan lembaga non-pemerintah juga penting untuk memastikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan tersedia.


Menghindari Sikap Memperdayakan

Sebaliknya, memperdayakan berarti memperlakukan masyarakat sebagai objek yang pasif, yang hanya menerima bantuan tanpa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Ini dapat menciptakan ketergantungan yang tidak sehat dan mengabaikan potensi besar yang ada dalam komunitas tersebut. Sikap memperdayakan juga bisa muncul dalam bentuk proyek-proyek yang tidak berkelanjutan, yang setelah kita tinggalkan, masyarakat kembali ke kondisi semula atau bahkan lebih buruk.


Langkah-Langkah Praktis untuk Memberdayakan Masyarakat

1. Partisipasi Aktif: Libatkan masyarakat dalam setiap tahap program, dari perencanaan hingga evaluasi. Dengarkan kebutuhan dan aspirasi mereka.

2. Pendidikan dan Pelatihan: Fokus pada transfer pengetahuan dan keterampilan yang relevan, sehingga masyarakat dapat melanjutkan inisiatif yang dimulai.

3. Kolaborasi: Bekerjasamalah dengan pemangku kepentingan lokal seperti pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan organisasi lokal. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan dinamika lokal.

4. Sustainabilitas: Pastikan program yang dijalankan berkelanjutan, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.


Contoh Nyata Pemberdayaan

Misalnya, dalam bidang pertanian, kita bisa mengadakan pelatihan tentang teknik pertanian organik yang ramah lingkungan dan meningkatkan hasil panen. Selain memberikan teori, kita juga perlu memastikan masyarakat mampu mengaplikasikan ilmu tersebut secara mandiri. Dengan demikian, mereka tidak hanya memperoleh ilmu baru tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.


*Kesimpulan*


Pengabdian masyarakat adalah kesempatan emas bagi kita sebagai mahasiswa untuk belajar dan berkontribusi. Namun, selalu ingat bahwa tujuan utama kita adalah memberdayakan, bukan memperdayakan. Dengan sikap yang benar dan pendekatan yang tepat, kita bisa membantu menciptakan perubahan yang nyata dan berkelanjutan dalam masyarakat.


Mari kita persiapkan diri sebaik mungkin melakukan langkah tegap menuju desa untuk ber-KKN, dengan hati yang terbuka dan sikap yang penuh penghargaan terhadap masyarakat yang akan kita layani. Pengabdian masyarakat adalah tentang memberi dan menerima, belajar dan mengajar, serta tumbuh bersama dalam harmonis.


Mari bersama-sama:

1. Terjun ke lapangan dengan penuh semangat, membawa antusiasme untuk belajar dan berbagi, serta berkontribusi secara positif dalam setiap kegiatan pengabdian masyarakat.

2. Menggali potensi masyarakat dengan cermat, mencari dan memahami kekuatan lokal, serta mengenali peluang yang dapat dikembangkan demi kemajuan bersama.

3. Menghormati dan menghargai setiap individu, menerima keberagaman dan perbedaan sebagai kekayaan, serta membangun hubungan yang saling menghormati.

4. Membangun keberlanjutan melalui kerja sama, menjalin kemitraan yang kokoh dengan berbagai pihak, dan memastikan program berjalan terus-menerus dengan dampak positif yang nyata.


Ingatlah bahwa:

1. Setiap tindakan kecil bisa membawa perubahan besar, memulai dari hal-hal sederhana dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi komunitas yang kita layani.

2. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan, bekerja bersama dalam harmoni akan memperkuat hasil dan mencapai tujuan dengan lebih efektif.

3. Empati dan kesabaran adalah fondasi yang kokoh, mendengarkan dan memahami dengan hati yang tulus akan menciptakan hubungan yang erat dan saling mendukung.

4. Pemberdayaan adalah tujuan utama kita, memastikan masyarakat dapat mandiri dan terus berkembang dengan kemampuan yang mereka miliki dan kembangkan.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad, Thabrani, Daruquthni)

Dengan ini, mari kita wujudkan pengabdian yang penuh makna dan berdampak positif bagi masyarakat. Insya Allah pengabdian yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, dan kesabaran akan menjadi ladang amal jariyah bagi kita. 

Selamat ber-KKN, semoga bermanfaat

in News
fikruzzamansaleh 1 July, 2024
Tags
Archive