Humas IAIN Parepare— Sebanyak 753 Calon Mahasiswa Baru (Camaba) ikuti Asesmen Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dan Verifikasi Berkas Penentuan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Kegiatan ini digelar selama dua hari, Senin-Selasa (11-12/07/2022) di Gedung Perpustakaan Lantai 4.
Pelaksanaan kegiatan berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini panitia pelaksana hanya melaksanakan asesmen baca tulis Al-Qur’an (BTQ) sedangkan verifikasi berkas dilakukan oleh masing masing ketua prodi sebagai acuan untuk menentukan UKT mahasiswa.
Koordinator Keuangan dan BMN Muh. Ishak menjelaskan bahwa penentuan UKT ini hanya dilakukan verifikasi berkas sesuai dengan berkas mahasiswa yang telah diunggah pada proses pendaftaran ulang.
“Proses wawancara sudah tidak dilakukan lagi, seperti pada tahun sebelumnya, karena dasar penentuan UKT sudah bisa dilihat melalui berkas yang telah diunggah oleh calon mahasiswa. Adapun komponen penentu kelompok UKT, antara lain jenis pekerjaan orang tua, jumlah penghasilan kotor orang tua, jumlah tanggungan anak, jumlah tagihan listrik, dan lain-lain. Komponen tersebut akan dikonversi menjadi bobot nilai yang akan diolah ke dalam suatu rumus perhitungan untuk menentukan UKT mahasiswa baru,’’ ungkap Ishak.
Ishak juga menjelaskan bahwa kegiatan ini dibagi dalam tiga sesi, mulai sesi pagi, sesi siang dan juga sesi sore yang diikuti masing-masing 140 peserta setiap sesinya.
“Di hari pertama ada sebanyak 420 camaba yang hadir, hari kedua sebanyak 164 camaba dan 169 camaba masih menunggu update pendaftaran ulang,” tambahnya.
Budiman salah satu penguji BTQ menuturkan bahwa tujuan kegiatan Tes Kemampuan BTQ mahasiswa baru, antara lain agar Ma’had Al-Jami’ah memiliki data awal yang akurat untuk mengetahui kemampuan calon mahasiswa baru dalam membaca Al-Qur’an, melafalkan bacaan-bacaan salat dan mengecek kualitas dan kuantitas hafalan.
“Data dari pelaksanaan wawancara atau tes kemampuan BTQ tadi bervariasi. Ditemukan bahwa ada beberapa mahasiswa yang telah mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz walaupun masih perlu tetap dilakukan pembinaan terus menerus agar hapalan mereka tidak hilang. Ada yang 20 juz. Ada yang 10 juz serta ada yang 5 juz,” jelas Budiman.
“Di sisi lain, hasil tes ditemukan itu terdapat mahasiswa kita yang memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an masih rendah, bahkan ada salah satu penguji menemukan salah satu calon mahasiswa masih berstatus mualaf, baru kurang lebih enam bulan yang lalu menyatakan syahadat,” tambahnya lagi.(Aeny/Mif)
Calon Mahasiswa Baru Asesmen BTQ dan Verifikasi Berkas UKT