Humas IAIN Parepare – Menindaklanjuti penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra) tingkat fakultas dan lembaga, IAIN Parepare menggelar kegiatan Workshop Penyusunan Renstra dengan melibatkan peserta dari pimpinan dan perwakilan tim penyusun Renstra masing-masing fakultas dan lembaga lingkup IAIN Parepare.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat-Sabtu (04-05/03/2022) di lantai 5 gedung Perpustakaan IAIN Parepare dihadiri Wakil Rektor I Bidang APK Sitti Jamilah Amin, Wakil Rektor II Bidang AUPK Sudirman L, Wakil Rektor III Bidang KK, para Dekan dan Pimpinan Lembaga IAIN Parepare.
Pada acara pembukaan, Wakil Rektor II Sudirman L. mewakili Rektor menyampaikan apresiasi dan harapan kepada peserta workshop.
“Saya selaku WR 2 diamanahi oleh Rektor untuk membuka kegiatan ini mengharapkan keseriusan Bapak/Ibu tim penyusun dalam merumuskan rencana strategis sebagai dokumen penting dalam lembaga kita. Renstra fakultas dan lembaga ini merupakan bentuk turunan dari dokumen Renstra institut yang telah disusun 2021 lalu. Kita harus sinkronkan data-data objektif yang dimiliki masing-masing. Selain itu, Renstra merupakan bagian penting dalam menunjang akreditasi,”pungkas Sudirman L.
“Hal ini patut diapresiasi. Jika penyusunan renstra ini telah dilakukan hingga pada tingkatan unit dan lembaga maka IAIN Parepare termasuk PTKIN yang luar biasa,” tutup Warek II.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari UIN Syarif Hidayatullah Abdul Hamid Cebba yang tergabung dalam konsultan KAP Abdul Hamid dan beberapa tim konsultan yang juga telah menyusun Renstra IAIN Parepare 2020-2024. Selain itu, turut hadir para pemangku kepentingan eksternal yaitu Baznas, BSI, dan Bank Muamalat.
Sesi pertama, diawali dengan pengantar workshop oleh Abdul Hamid Cebba secara daring. Dalam penyampaiannya, ia menegaskan urgensi penyusunan Renstra hingga pada tingkatan unit dan lembaga sebagai dokumen standar perguruan tinggi.
Pemateri sekaligus Ketua Satuan Pengawasan Internal UIN Syarif Hidayatullah tersebut, juga mengapresiasi Pimpinan IAIN Parepare yang menginginkan pembenahan secara total terhadap kualitas PTKIN agar memiliki standar. Penyusunan renstra tersebut diharapkan tidak sekadar menjadi pedoman, tetapi menjadi tolok ukur/indikator untuk menjamin mutu kelembagaan.
“Renstra institut menjadi roadmap bagi penyusunan renstra fakultas dan lembaga. Renstra PTKIN lain, masih banyak yang belum memenuhi standar. Renstra IAIN Parepare kami jamin telah memenuhi standar penyusunan bahkan bisa menjadi role model yang representatif bagi PTKIN lain,” tutup Cebba (aen/tin).
Workshop Renstra, Warek AUPK : Dokumen Penting dalam menunjang Akreditasi