IAIN Parepare— Menjelang memasuki bulan suci ramadan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare bekerjasama dengan Kementerian Agama kota Parepare menggelar Temu Alim Ulama dan Orientasi Muballigh/Muballighah di lantai 5 Aula Perpustakaan KH. H. Ambo Dalle, IAIN Parepare (14/05).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan muballigh dan muballighah se-kota Parepare. Menurut Budiman Ketua Panitia kegiatan menjelaskan mubalig memiliki posisi strategis dalam meluruskan dan memperbaiki moral bangsa secara keseluruhan. “Sejatinya muballigh, muballighah tidak hanya fokus menyampaikan materi tata cara shalat, rukun puasa, qurban, sejarah fitra nabi. Kurang menyentuh sisi bagaimana shalat berkolerasi dengan character building, puasa dan kepekaan sosial, qurban dengan spirit qurban dan nasionalisme bangsa,” jelas Budiman.
Pelaksanaan orientasi alim ulama muballigh dan muballighah tersebut merupakan kegiatan pertama kali dilakukan sebagai salah satu upaya memberikan pembekalan kepada para muballig dan muballigha sebelum terjun ke tengah-tengah masyarakat dalam menyebarkan syiar Islam khususnya dalam bulan suci ramadan.
Dengan mengangkat tema dakwah yang menyejukkan dan mencerahkan diharapkan para muballigh dan muballighah menyampaikan dakwah yang menunjuk bukan menonjok, dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang penuh keramahan bukan kemarahan, dakwah yang menyejukkan bukan mengeruhkan, dakwah yang mengajak bukan mengejek, dakwah yang mecerdaskan bukan mengaburkan, dakwah dengan penuh ajaran kesucian bukan sarat dengan ujaran kebencian dan sama-sama yang kita inginkan adalah dakwah yang menginspirasi bukan menprovokasi. Hal tersebut disampaikan oleh Budiman selaku ketua Panitia saat menyampaikan laporan.
“Kita harapkan para mubaligh/muballighah tidak terpengaruh dan tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang sifatnya politik praktis, mari kita mengayomi umat,” tambah Budiman, Ketua Panitia
Sementara Dr. Ahmad Sultra Rustan berharap agar kegiatan temu alim ulama dan orientasi muballigh/muballighah terus berlanjut. “Ini harus terus kita lanjutkan, hanya dengan cara inilah kita bisa menjaga keutuhan bangsa, keutuhan agama Islam”, ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan.
Lebih lanjut ia menjelaskan seorang muballigh dan mubballighah harus melakukan tabbayyun terhadap suatu informasi. “Seorang ulama atau muballigh harus benar-benar meneliti sesuatu manakala menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat. Kita kalau dapat informasi, saya harap kita bertabayyun terlebih dahulu. Ketika kita sudah bertabayyun, baru kita share,” harap Ahmad Sultra Rustan, sebelum membuka kegiatan.
15 Mei, 2018
oleh
| No comments yet
webadmin1
di dalam Berita
webadmin1
15 Mei, 2018
Label
blog kami
Arsip
Masuk to leave a comment
Pertama Kali, Temu Alim Ulama dan Orientasi Muballigh/muballighah Se-Kota Parepare