Mahasiswa KKN IAIN Parepare Kunjungi Tempat Pembuatan Lipa Sabbe di Desa Sabang Subik

12 Agustus, 2024 oleh
sarihidayati

Humas IAIN Parepare---Pada 22 Juli 2024, pukul 16:00 hingga 17:00 WITA, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare mengunjungi tempat pembuatan lipaq sabbe, kain tradisional khas Mandar, di Desa Sabang Subik, Dusun 02. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempelajari proses pembuatan lipa sabbe yang telah menjadi warisan budaya turun-temurun di daerah tersebut.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Badariah, pemilik usaha pembuatan lipaq sabbe. Dalam kunjungan ini, Mahasiswa KKN disajikan dengan penjelasan mendetail tentang proses pembuatan sarung surera mandar atau lipa sabbe. Badariah menjelaskan bahwa pembuatan lipa sabbe melibatkan keterampilan tradisional yang telah diwariskan secara generasi ke generasi. Proses menenun ini memerlukan waktu sekitar lima hari untuk menghasilkan sarung yang berkualitas tinggi.

Menurut Badariah, lipaq sabbe tidak hanya merupakan bagian penting dari budaya lokal tetapi juga sumber pendapatan bagi Masyarakat Desa Sabang Subik. Harga untuk satu sarung lipaq sabbe adalah sekitar 150.000 rupiah, dengan tarif yang lebih tinggi untuk pesanan dari luar kota. Aktivitas menenun ini melibatkan tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak, yang turut berperan dalam mempertahankan tradisi dan menambah penghasilan keluarga.

"Tradisi menenun lipaq sabbe ini bukan hanya tentang menghasilkan kain, tetapi juga tentang melestarikan warisan budaya kami. Kami berharap tradisi ini dapat terus berlanjut dan semakin dikenal luas, tidak hanya di Polewali Mandar tetapi juga di luar daerah," ungkap Badariah.

Mahasiswa KKN IAIN Parepare, yang berjumlah 34 orang, menunjukkan antusiasme tinggi selama kunjungan ini. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya pelestarian budaya dan cara tradisional dalam pembuatan lipa sabbe. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan antara Mahasiswa KKN dan masyarakat setempat, serta mendukung upaya pelestarian budaya lokal.

Melalui harapan bahwa tradisi ini akan terus diwariskan kepada generasi berikutnya, masyarakat Desa Sabang Subik berharap lipa sabbe dapat menjadi simbol kebanggaan Polewali Mandar dan berkembang lebih luas di tingkat nasional dan internasional. (Fzs/Srh)

di dalam Berita
sarihidayati 12 Agustus, 2024
Arsip