Humas IAIN Parepare — Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI (Itjen Kemenag RI) kembali menggelar program KISS, Jadi ASN Solutif, secara virtual, Rabu, (25/8/2021). Program ini rutin digelar setiap pekan dan sudah memasuki seri 46.
Kegiatan ini melibatkan seluruh Satuan Kerja dalam lingkup Kementerian Agama RI seluruh Indonesia. Mulai dari Kemenag pusat, Kemenag Provinsi dan Kabupaten, Badan Keagamaan, dan Perguruan Tinggi, baik sebagai peserta mau pun sebagai narasumber.
Pada sesi 46 ini, Kepala Satuan Pengawasan Internal IAIN Parepare, Tamsil Hadi, SE., MM., ditampuk sebagai salah satu narasumber pada webinar yang bertarf nasional tersebut. Bersama Tamsil Hadi, hadir pula Rektor IAIN Gajah Putih Takengon Aceh, Dr. Zulkarnain dan Kepala Kankemenag Bengkulu, Zainal Abidin sebagai narasumber.
Turut hadir sebagai Keynote Speaker, Inspektur Wilayah I, Maman Sepulloh dan inisiator program, Nurul Badaruttaman sebagai pemantik. Tema yang dibahas pada sesi ini, yaitu ASN, Integritas dan Optimalisasi Program Pencegahan Anti Korupsi. Peserta yang hadir secara daring berjumlah 201 orang.
Tamsil Hadi yang tampil sebagai pembicara ke – 3, mengulas topik yang cukup menarik bagi peserta webinar, yaitu tips menjadi ASN solusif. Kepala SPI IAIN Parepare memaparkan tiga dimensi integritas pencegahan dan pemberantasan korupsi yang harus dimiliki seorang ASN.
Tiga dimensi integritas yang dimaksud, yaitu integritas personal, integritas lingkungan sosial, dan integritas sistem hukum dan politik. Menurut Tamsil Hadi, ketiga integritas ini penting ditumbuh-kembangkan dalam diri setiap ASN, agar praktek penyimpangan tidak terjadi dalam pemerintahan.
Untuk membangun integritas itu, menurut Tamsil Hadi ASN mengemukakan beberapa tips praktis dan jitu. Salah satu yang dicontohkan adalah membangun manajemen keuangan keluarga. “ASN perlu memanej keuangan keluarganya dengan baik. Karena terkadang, perilaku korupsi itu disebabkan karena desakan kebutuhan keluarga,” paparnya.
“Sebaiknya kita mengatur dan mengelola keuangan keluarga. Jangan besar pasak daripada tiang. Pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Biasanya, pengeluaran kita tidak didasarkan pada kebutuhan hidup keluarga melainkan karena gensi sosial”, paparnya. “Terkadang ada ASN memaksakan diri membeli mobil baru, padahal gajinya belum mencukupi,” tambahnya.
Selain masalah integritas, Tamsil Hadi juga menuturkan pentingnya seorang ASN memiliki wawasan dan kecakapan. Menurutnya, banyak ASN terjebak kasus korupsi karena tidak memiliki wawasan dan kecakapan dalam melaksanakan tugasnya. “Mereka tersangka korupsi karena tidak mengetahui dan tidak cakap dalam mengelola anggara negara sesuai dengan regulasi yang ada. “ paparnya lagi. “Ini juga penting, selain integritas itu,” pungkasnya.
25 Agustus, 2021
oleh
| No comments yet
webadmin1
di dalam Berita
webadmin1
25 Agustus, 2021
Label
blog kami
Arsip
Masuk to leave a comment
Jadi Narasumber, Tamsil Hadi Beberkan Tips ASN Solutif