Workshop Penyusunan SOP, Rancang Ketersediaan SOP di Setiap Fakultas

Humas IAIN Parepare– Workshop Penyusunan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan Pedoman dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Parepare bertempat di Gedung Perpustakaan Lantai 5 dan dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (27-28/11/2021).


Kegiatan ini dilaksanakan secara offline dengan mendatangkan Widyaiswara Ahli Madya Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI Drs. H. Mohammad Tahmid, M.Pd sebagai narasumber. Kegiatan ini dihadiri oleh 37 orang peserta perwakilan unit dan lembaga yang nantinya akan menjadi tim perumus SOP di setiap fakultas.

Dalam sambutannya, Ketua LPM Dr. Herdah, M. Pd., berharap dengan terlaksananya workshop ini, SOP dan Pedoman pada tingkat fakultas tersedia terutama pada setiap kegiatan, sehingga pekerjaan menjadi lebih sistematis, optimal dan efisien.

“SOP adalah satu indikator perbaikan layanan lembaga sehingga kami berharap ada output berupa dokumen SOP yang dihasilkan oleh para peserta demi perbaikan lembaga kita ke depannya,” tambahnya.


Di akhir sambutannya, Dr. Herdah mengucapkan terima kasih kepada Rektor IAIN Parepare yang telah memberi kesempatan kepada LPM untuk melaksanakan kegiatan ini dan berharap agar peserta dapat mengikuti kegiatan sampai akhir.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si. “SOP adalah pertanyaan yang selalu dimunculkan oleh asesor pada setiap akreditasi prodi,” jelas Ahmad Sultra Rustan.

“Orientasi workshop adalah bisa menghasilkan output sesuai yang diharapkan. Tim penyusun diharapkan mampu menyusun SOP dan Pedoman dengan baik guna menjawab pertanyaan asesor pada akreditasi prodi,” tambahnya lagi.

Di akhir sambutannya, Rektor menegaskan agar peserta memanfaatkan dan mengikuti kegiatan ini dengan serius.


SOP adalah sebuah dokumen yang berisi prosedur kerja dan wajib dikerjakan secara kronologis serta sistematis dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan tertentu dengan tujuan supaya memperoleh hasil kerja paling efektif. Oleh karena itu, dokumen semacam ini sangat diperlukan dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan dan kerja-kerja kelembagaan Tinggi. (mhy/mif)