Humas IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Angkatan 35 Gelombang II Posko 5 telah melaksanakan kegiatan transplantasi karang dengan media bambu di Pulo Tangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal Kamis, 31 Juli 2024 yang dimulai pukul 08.00 WITA.
Transplantasi karang menggunakan media bambu merupakan metode inovatif yang belum pernah diterapkan sebelumnya di wilayah tersebut. Langkah ini diambil untuk mengatasi kerusakan signifikan pada terumbu karang di Pulo Tangnga akibat perubahan iklim, pencemaran, dan praktik penangkapan ikan yang merusak. Kerusakan terumbu karang berdampak pada keanekaragaman hayati laut dan perekonomian masyarakat setempat yang bergantung pada sumber daya laut.
Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta, terdiri dari Mahasiswa KKN IAIN Parepare, kepala lingkungan, pengelola wisata laut, serta warga setempat. Mereka bekerja sama melakukan transplantasi karang dengan media bambu yang dipilih karena ramah lingkungan dan berpotensi efektif untuk pemulihan terumbu karang yang rusak.
"Transplantasi karang menggunakan bambu merupakan metode yang inovatif dan belum pernah dilakukan sama sekali di sini. Kami berharap metode ini dapat membantu pemulihan terumbu karang yang rusak serta menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan laut," ujar Bapak Arsyad, Pengelola Wisata Laut Pulo Tangnga.
Kegiatan ini menghadapi sedikit kendala ketika air tiba-tiba naik saat membawa batu sebagai penahan kerangka transplantasi karang ke kedalaman 3 meter. Meskipun demikian, kegiatan ini berhasil dilaksanakan dengan baik.
Kepala Lingkungan Pulo Tangnga, Bapak Muhsin, juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa KKN. "Saya sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa IAIN Parepare. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat," katanya.
Koordinator Kelurahan Posko 5, Arya Surah, menambahkan, "Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, terumbu karang di sekitar Pulo Tangnga dapat tumbuh kembali dan menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut. Ini adalah langkah awal dalam upaya pemulihan ekosistem laut dan semoga bisa menjadi contoh bagi daerah lain."
Harapan dari kegiatan ini adalah untuk memulihkan ekosistem laut di Pulo Tangnga serta memberikan dampak positif bagi kelangsungan hidup biota laut dan kesejahteraan masyarakat setempat. Semoga metode transplantasi karang dengan media bambu ini dapat diadopsi lebih luas dan memberikan manfaat yang signifikan bagi pelestarian terumbu karang di masa depan. (Fzs/Srh)
Transplantasi Karang dengan Media Bambu di Pulo Tangnga, Kabupaten Polman