Prodi PMI Lokakarya Pemimpin Masa Depan, Hadirkan Duta SDGs Indonesia

19 Maret, 2023 oleh
Hayana

Humas IAIN Parepare- Pemuda mempunyai peran penting dalam pembangunan bangsa. Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda Indonesia menjadi kunci lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui deklarasi Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Hal ini menjadi momentum bersatunya kekuatan pemuda dari seluruh daerah di Nusantara.

Di era sekarang, pemuda menjadi kekuatan ekonomi dan tulang punggung pembangunan negara. Penduduk yang berstatus pemuda saat ini akan mendominasi populasi dalam bonus demografi. Jumlah ini diperkirakaan mencapai puncaknya pada 2030-2040. Bonus demografi adalah kondisi jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun)  lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada periode 2030-2040, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.

Mengingat peran strategis pemuda ini, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Parepare bekerja sama dengan World Wide Fund (WWF) Indonesia dan Connecting Local Initiatives (Coloni) for SDGs Indonesia menggagas kegiatan Lokakarya Pemimpin Masa Depan dengan mengusung tema “Remaja SDGs, Berpikir Holistik Lokal-Global”, Senin, (20/03/2023) di Gedung Perpustakaan, Lantai 5.

Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Afidatul Asmar menjelaskan bahwa remaja atau pemuda, bisa dibekali dengan keterampilan dan kemampuan yang baik, dan pemuda bisa menjadi kunci dalam kesuksesan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). “Akses terhadap pendidikan berkualitas serta pembangunan karakter sebagai pemimpin masa depan adalah salah satu dukungan yang dibutuhkan pemuda,” jelasnya.

Lokakarya ini akan menghadirkan Allisa Wahid selaku Duta SDGs Indonesia. Ia diharapkan membagi inspirasi dan ragam aspirasi gambaran remaja produktif dan usaha pencapaian Pembangunan Berkelanjutan. Kehadiran Alissa Wahid akan menjadi semangat bagi remaja dalam ikut mengambil peran atas pencapaian SDGs di Indonesia sehingga peserta kegiatan ini melibatkan siswa-siswi MA/SMK/SMA/ Pesantren se-Ajatappareng.

Maria M. Purbaningrum selaku Koordinator Pusat Coloni menuturkan bahwa sesuai dengan prinsip inklusivitas SDGs bahwa tidak ada satupun yang tertinggal (no one left behind), termasuk pemuda menjadi bagian dalam target pencapaian SDGs. Namun, posisi pemuda diharapkan tidak hanya sebagai target atau penerima manfaat, tetapi dapat dioptimalkan sebagai subjek dan pelaku pembangunan. Hal ini sangat tepat dalam menggambarkan semangat no one left behind. (adn/mif)

di dalam Berita
Hayana 19 Maret, 2023
Label
Arsip