Kunjungan Mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 46: Pelestarian Budaya dan Pengembangan UMKM Sarung Tenun Mandar

12 Agustus, 2024 oleh
fikruzzamansaleh

Humas IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Angkatan 35 Posko 46 melaksanakan kegiatan kunjungan ke UMKM pengrajin sarung tenun Mandar pada Jumat hingga Sabtu, 12-13 Juli 2024. Kegiatan ini berlangsung di Dusun Salarri dan Dusun Lolle, Desa Salarri, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polman.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengobservasi proses pembuatan sarung tenun Mandar, dikenal dengan nama lipaq sabbe Mandar, serta memahami cara pemasaran yang dilakukan oleh pengrajin lokal. Sarung tenun ini dibuat dengan menggunakan alat tradisional dan teknik penenunan yang telah diwariskan secara turun-temurun. Para pengrajin memulai proses dengan pengolahan benang, yang dikenal dengan istilah manetteq, sebelum melanjutkan ke proses penenunan yang lebih kompleks.

Selama kunjungan, Mahasiswa KKN bersama warga setempat mengamati setiap tahapan produksi sarung tenun. Paisah, salah satu pengrajin, menjelaskan bahwa proses pembuatan sarung tenun dapat memakan waktu antara 4 hingga 10 hari, tergantung pada usia dan pengalaman pengrajin. "Pada umumnya, pengrajin sarung tenun Mandar dapat menyelesaikan tenunnya dalam waktu 4-7 hari. Namun, di usia saya yang sudah tua ini, prosesnya bisa memakan waktu hingga 10 hari," ujar Paisah.

Selain itu, Paisah juga menjelaskan bahwa sebelum proses penenunan (manetteq), dilakukan proses massau dan manggalenrong untuk menyiapkan benang yang akan digunakan. Benang diperoleh dari daerah Sengkang atau daerah penghasil benang lainnya, dan hasil tenunan menghasilkan motif (sureq) yang bervariasi.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Muh Syawal Arisky, salah satu Mahasiswa KKN, berharap kegiatan ini dapat membantu melestarikan tradisi pembuatan sarung tenun Mandar untuk generasi mendatang. "Semoga pengrajin sarung tenun Mandar di Desa Salarri ini dapat terus dilestarikan dan diteruskan kepada generasi selanjutnya," kata Arisky.

Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi mahasiswa mengenai industri UMKM dan pelestarian budaya, tetapi juga mempererat hubungan antara Mahasiswa KKN dan komunitas setempat, serta mendukung upaya pelestarian warisan budaya yang berharga. (Fzs/Srh)

di dalam Berita
fikruzzamansaleh 12 Agustus, 2024
Arsip