Humas IAIN Parepare—Setelah dinyatakan lolos masuk 87 besar dari 547 pengusul makalah, M. Ali Rusdi salah satu Dosen IAIN Parepare diundang menghadiri al-Multaqa ad-Dawliy lil-Bahts ‘an Afkar at-Thullab wa-Dirasat Pesantren (Mu’tamad) atau Simposium Khazanah Pemikiran Santri dan Kajian Pesantren di Jakarta, Jumat (21/10/22).
Selain sebagai akademisi dan Ketua LP2M IAIN Parepare, ia aktif melakukan pengabdian masyarakat di salah satu pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Provinsi Sulawesi Barat, Ar Risalah Batetangnga Kabupaten Polewali Mandar.
Dalam kegiatan Mu’tamad tersebut, M. Ali Rusdi menjadi panelis dengan mempresentasikan makalahnya yang berjudul Maqashid al Mukallaf: Solusi Aplikatif terhadap Fatwa Ramah Minoritas di Era Digital (Telaah terhadap Fatwa Kiyai tentang Isu Minoritas).
“Bagaimana seorang mufti, kiai ketika mengeluarkan fatwa, pendapat perlu mempertimbangkan motif orang yang bertanya dan perlu melihat bagaimana motif dari seorang pemberi fatwa itu terhadap isu-isu terkait minoritas. Seringkali, kiai itu terperangkat dalam ruang-ruang yang sesungguhnya tak perlu dikomentari. Ketika ada persoalan, ada pertanyaan atau bahkan kiai itu dijebak dalam hal ini oknum-oknum tertentu untuk mengeluarkan statement/pendapat yang terkesan sangat diskriminatif atau tidak ramah terhadap minoritas,” jelasnya.
Ia mengaku kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama ini sangat menarik karena menghadirkan para pakar keagamaan serta delegasi-delegasi terbaik dari seluruh pesantren yang ada di Indonesia.
“Ini bukan acara silaturahim biasa dengan aktivis-aktivis pesantren di Indonesia. Tetapi upaya untuk bertukar pikiran mulai dari pengelolaan pesantren sampai isu-isu aktual yang ada di Indonesia, khususnya yang terkait pesantren,” jelas Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Parepare.
Dilansir dari website pendis.kemenag.go.id, Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had ‘Aly, Nurul Huda mengatakan Mu’tamad tahun 2022 ini merupakan pengembangan dari Mutamar PlSantri Nusantara (MPSN).
“Kami berharap kegiatan ini, menghasilkan pemikiran-pemikiran yang diharapkan pesantren dan pemerhati pesantren untuk kemudian bisa mengangkat derajat pesantren lebih tinggi,” tutur Nurul Huda saat memberikan sambutan dalam soft opening Mu’tamad.
Mu’tamad ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri 2022. Agenda ini juga diselenggarakan dalam rangka merespons dinamika pertemuan forum G20. (Aen/Tin)
Pengabdian Masyarakat, Ketua LP2M Jadi Panelis dalam Mu’tamad di Jakarta