Humas IAIN Parepare - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif kepada Masyarakat Kota Parepare, Selasa (28/11/2023) di Hotel Platinum Parepare. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Saiful Jihad dan Andarias Duma (Anggota Bawaslu Sulsel), Jalaluddin (Kepala Sekretariat Bawaslu Sulsel), Hj. Halwatiah (Staf Ahli Bidang Politik Hukum dan Pemerintahan Kota Parepare mewakili Pj Wali Kota Parepare), serta unsur Forkompimda Kota Parepare.
Kegiatan yang melibatkan para pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, perwakilan penyandang disabilitas, dan beberapa penggiat pemilu se-Kota Parepare menghadirkan narasumber akademisi yakni Prof. Hannani (Rektor IAIN Parepare) dan Ibrahim Fatta (Dekan Fakultas Hukum Umpar). Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Dirga Ahmad (Dosen IAIN Parepare)
Andarias Duma, Anggota Bawaslu Sulsel yang juga selaku Koordinator Divisi Hukum, Pendidikan, dan Pelatihan dalam sambutannya menyampaikan pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan penyelenggaraan pemilu.
"Kita penyelenggara memiliki SDM yang terbatas. Kita tidak mungkin bisa menjangkau semua masalah pemilu. Oleh karena itu, sangat penting keterlibatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu ini. Saat ini, kita sudah masuk tahapan kampanye. Sangat rawan terjadi pelanggaran pada tahapan ini. Kami imbau masyarakat untuk tidak takut melaporkan ke Bawaslu, jika menemukan segala bentuk kecurangan dalam pemilu," ujar Andarias.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi paparan materi oleh narasumber. Prof. Hannani. Dalam paparan materinya, Rektor IAIN Parepare tersebut menyampaikan upaya yang harus dilakukan masyarakat dalam mewujudkan pemilu yang demokratis.
"Kompleksitas penyelenggaraan pemilu di Indonesia menyebabkan banyak tantangan dan problematika yang harus kita hadapi, seperti politik uang, politisasi SARA, netralitas ASN, dan penyebaran informasi hoaks. Satu di antaranya yang paling rawan terjadi yaitu money politik dengan ragam bentuknya, bahkan ada yang berkedok sedekah politik. Ini harus kita tolak bersama-sama. Jangan sampai kita memilih pemimpin berdasarkan amplop yang kita terima," ujar Hannani
"Berpartisipasi dalam pemilu itu tidak cukup hanya dengan datang ke TPS untuk mencoblos, tapi bentuk partisipasi konkret itu ditunjukan melalui peran kita untuk ikut menyebarkan informasi pemilu, ikut mengawasi dan melaporkan dugaan pelanggaran pemilu, serta memilih calon dan membahas visi misinya. Kalau kita yang punya integritas tidak ikut andil dalam politik, maka dinamika politik bangsa kita akan begitu-begitu saja" Pesan Rektor IAIN Parepare. (da)
Sosialisasi Bawaslu Sulsel, Prof. Hannani : Kita Tolak Politik Uang